Cabai Jadi Topik Utama, Rakor TPID, Bahas Perkembangan Inflasi & Event Analysis Cabai Merah di Jambi

Cabai Jadi Topik Utama, Rakor TPID, Bahas Perkembangan Inflasi & Event Analysis Cabai Merah di Jambi

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi/Fitri Amalia
Cabai Jadi Topik Utama, Rakor TPID, Bahas Perkembangan Inflasi & Event Analysis Cabai Merah di Jambi 

Cabai Jadi Topik Utama, Rakor TPID, Bahas Perkembangan Inflasi & Event Analysis Cabai Merah di Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang berlangsung di Ruang Kajanglako Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi, membahas beberapa bahan pokok yang memberikan sumbangan inflasi Provinsi Jambi.

Rapat koordinasi dilakukan bersama anggota TPID Provinsi Jambi, OPD dan instansi terkait serta pelaku usaha. Dan, membahas perkembangan inflasi dan event analysis cabai merah di daerah Jambi.

Tingginya harga cabai menjadi topik utama yang di bahas karena harga yang melambung tinggi dan mulai meresahkan masyarakat.

Baca: Inflasi Jambi 1,02 Persen, Cabai Merah Beri Sumbangan Terbesar

Baca: Penyampaian Nota Keuangan dan Raperda APBD 2020 di DPRD Tanjab Barat, Wabup Amir Sakib Sampaikan Ini

Baca: Fasha Jadi Pembicara di Diklat Kepemimpinan Provinsi, Ajak 3 Besar ke Singapura Ikuti Program SCP

"Kita tahu beberapa hari terakhir ini harga cabai meninggi, artinya pemerintah harus menyikapi masalah ini, langkah-langkah urgent yang harus kita lakukan, peran TPID dan Satgas Pangan menjaga stabilitas harga cabai," ujar Staff Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sri Anggunaini, Senin (22/7/2019).

Bersama TPID Provinsi Jambi, OPD dan instansi terkait serta pelaku usaha, Pemerintah Daerah memulai melangkah dari hulu dengan gerakan dinas terkait untuk memproduksi cabai.

Dengan pengaturan pemetaan jadwal tanam agar produksi dapat stabil dan sesuai dengan kebutuhan Provinsi Jambi.

Baca: Wah, Ditemukan Bungker dan Paket Narkoba, Polisi Terus Sisir Lokasi SMB Pimpinan Muslim Cs

Baca: Operasi Pekat Polres Kerinci ungkap 21 Kasus dengan 50 Tersangka, Paling Banyak Kasus Miras

Baca: Nelayan Asal Kuala Simbur, Sabak Timur, Dikabarkan Hilang Tenggelam Saat Melaut

"Seperti yang kita ketahui kebutuhan cabai di Provinsi Jambi dalam sehari mencapai 30 ton. Bersama dinas terkait lewat program mereka agar bisa memenuhi kebutuhan 30 ton tersebut, di samping dengan menggerakkan pada petani agar memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan rumah agar bisa menanam cabai, minimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau kebutuhan lokal," paparnya.

"Sehingga tidak tergantung pasokan dari luar. Karena jika kita tergantung dengan pasokan dari luar, apabila terjadi gagal panen pada produsen tersebut dapat mengakibatkan terjadinya lonjakan harga," jelasnya, menambahkan.

Rapat koordinasi TPID di BI Perwakilan Jambi
Rapat koordinasi TPID di BI Perwakilan Jambi (Tribunjambi/Fitri Amalia)

Pada rapat TPID ini juga dibahas mengenai pengadaan Cold Storage berkapasitas besar untuk mengantisipasi terjadinya produksi yang melimpah untuk tanaman hortikultura, khususnya cabai.

Sementara ini, TPID mengantisipasi inflasi dengan mengatur pola tanam dan mengatur ketersediaan pasokan, dan berupaya jangan sampai terjadi lonjakan harga yang sangat signifikan.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi, Bayu Martanto, memperkirakan harga cabai dari sisi realisasi dalam waktu tidak lama lagi kemungkinan akan kembali turun dan target inflasi masih sesuai target nasional yakni 3,5 +/- 1 persen.

Baca: Kejari Tanjab Barat Launching Mobil Oto Si Atap, Ini Fungsi dan Kegunaannya

Baca: BUKA Brankas Peninggalan Kakek Zaman Kolonial, Keluarga di Sumsel Terkejut Saat Melihat Isinya

Baca: Jawaban Ahok Ditanya Peluang Dirinya Masuk Bursa Menteri Jokowi, Saya Sudah Cacat di Republik Ini

"Sumbangan inflasi tidak jauh dari sumbangan inflasi tahun-tahun sebelumnya, karena memang kalau dilihat data bulanan sangat fluktuatif, namun secara net hingga akhir tahun tidak terlalu besar sumbangannya, jadi sesuai perkiraan kami target inflasi akan tercapai," tegasnya.

Bayu juga menambahkan, dari sisi pembiayaan, adanya ketergantungan petani terhadap pembiayaan dari luar bank merupakan peluang pembiayaan.

BPD Jambi sudah berkomitmen untuk siap membantu para petani yang membutuhkan pendanaan, dengan kebutuhan pendanaan petani yang tercukupi, ia menilai hasil produksi petani bisa secara bebas dipasarkan dan ini akan mendorong harga yang lebih kompetitif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved