Hari Pertama PPDB, Banyak Orangtua di Bungo Tak Paham Sistem Zonasi
Kendati telah disosialisasikan jauh hari, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi di Kabupaten Bungo masih mengalami kendala.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Teguh Suprayitno
Hari Pertama PPDB, Banyak Orangtua di Bungo Tak Paham Sistem Zonasi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Kendati telah disosialisasikan jauh hari, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi di Kabupaten Bungo masih mengalami kendala.
Kepala Dinas Pendidikan Bungo, Masril saat dijumpai Tribunjambi.com mengatakan, kendala yang terjadi di masyarakat masih karena kurang pahamnya masyarakat dengan sistem zonasi.
Lebih lanjut, Kabid Pendidikan Dasar Disdik Bungo, Nasrun menambahkan, problematika itu terjadi lantaran masyarakat belum tahu pasti mengenai zona sekolah yang diperuntukkan pada siswa.
"Pertama kali tentu, kadang mereka belum mengerti zona sekolah yang dituju. Sehingga, setelah diberi penjelasan oleh panitia peneriman peserta didik baru di sekolah, baru mereka mulai mengerti bahwa sekolah yang mereka tuju itu berdasar jarak tempuh yang ada di dekat rumah sendiri," kata Nasrun, Senin (1/7/2019).
Baca: 6 SMA di Batanghari Buka PPDB Online, Orangtua Diminta Mengerti Sistem Zonasi
Baca: Fachrori Umar Belum Putuskan Maju di Pilgub Jambi
Baca: Rawan Serangan Hama Keong Mas dan Tikus, Ini Cara Mengatasinya
Baca: 5 Kecamatan di Bungo Ini Jadi Tempat KKN Mahasiswa Islam se-Sumatera, Malaysia dan Brunei Darussalam
Baca: Hakim Sakit, Pembacaan Novum Bandar Narkoba Jambi Ditunda Minggu Depan
"Di sini, kami mengacu pada sistem zona tempat tinggal, KK, dan jarak tempuh dari sekolah," sambungnya. Jarak tempuh tersebut, kata Nasrun, sudah terdaftar dan diukur melalui udara.
Dikatakannya, jika peserta mendaftar di sekolah yang tidak termasuk zonanya, maka secara otomatis pendaftaran itu tertolak.
"Karena sudah ada aplikasi yang ditanam sistem di situ, sehingga akan muncul garis merah. Di dalam aplikasi itu, sudah terdaftar juga zonasinya," ujarnya.
Di Kabupaten Bungo, ada 10 SLTA, 10 SLTP, dan 10 SD yang membuka pendaftaran melalui jalur online. Selebihnya, pendaftaran masih dilakukan dengan sistem manual.
Saat ditanya mengenai data tampung sekolah, Nasrun bilang, bervariasi. "Mengenai daya tampung, itu bervariasi, tergantung dengan sekolahnya. Seperti SMP 1, itu ada 10 rombel (rombongan belajar, red) untuk daya tampung. Kemudian, ada juga SMP 7, SMP 9, SMP 4, itu ada tiga rombel. Satu rombel paling banyak diisi oleh 32 siswa," pungkasnya.