Kisah Militer
Kompi C Dikepung Peluru Sniper, Pertempuran Tak Terduga Gabungan Pasukan Elite TNI 1999
Saat berhenti di sebuah desa, Kompi C yang beranggota gabungan pasukan elite TNI dihujani peluru sniper. Helm kevlar yang muncul
Saat berhenti di sebuah desa, Kompi C yang beranggota gabungan pasukan elite TNI dihujani peluru sniper. Helm kevlar yang muncul dari balik tembok diincar .
TRIBUNJAMBI.COM - Pertempuran melawan 'teman sendiri' terjadi.
Peristiwa yang terjadi di Saparua, Ambon, pada 1999 ini tak akan terlupa dari ingatan anggota Kompi C.
Yonif Gabungan pasukan elite TNI AD, AL dan AU dikepung musuh dan sniper.
Peluru-peluru penembak runduk berseliweran di sekitar kepala anggota Sat-81 Kopassus, Denjaka Marinir dan Satbravo-90 Paskhas yang dikirim ke sana.

Memang, pasukan elite TNI selalu mendapatkan misi berisiko tinggi yang tidak diketahui publik.
Misi ini tak terkenal, namun melegenda di kalangan pasukan elite TNI.
Baca: Jenderal TNI Bela Kopassus Berkaki Satu hingga Dimutasi, Akhirnya Jadi Intelijen Opsus Misterius
Baca: Rahasia Kopassus Bisa Mainan Ular Kobra Terbongkar, Ini Daftar Ilmu dan Kanuragan yang Dipelajari
Baca: Kondisi Vanessa Angel saat Dikabarkan Pindah Agama, Sang Ayah Beri Bukti yang Mengharukan
Baca: Viral 2 Orang Pelukan Posisi Terbaring Ternyata Gancet, Alat Vital Cowok Tercepit di Punya Cewek
Baca: Pekerjaan Michael Kiehl Terbongkar? Penyebab Ayah Cinta Laura Dianggap Orang Penting di Indonesia
Ada cerita aksi heroik Kopassus, Denjaka dan Paskhas dalam misi-misi itu. Namun ada juga cerita haru, tentang kabar gugurnya prajurit.
Cerita itu tertuang dalam buku Biografi Marsma (Pur) Nanok Soeratno, Kisah Sejati Prajurit Paskhas, yang ditulis Beny Adrian dan diterbitkan PT Gramedia 2013.
Situasi makin buruk
Kisah Kompi C di Saparua ini terjadi saat pasukan gabungan diincar sniper musuh, namun nekat bertempur.
Konflik Ambon menjadi catatan kelam Tanah Air. Konflik SARA meletus dan mengakibatkan korban jiwa.
Situasi semakin buruk, saat gudang senjata Brimob dijarah.
Sejumlah oknum anggota TNI maupun Polri yang desertir, bergabung dalam kerusuhan berdarah itu.
Kemudian, Mabes TNI mengirimkan batalion elite yang terdiri dari Sat-81 Kopassus, Denjaka Marinir dan Satbravo-90 Paskhas.