Pilpres 2019
Pengamat Ini Sebut 'Kode Keras' Demokrat Beralih ke Kubu 01 Dilihat dari Pertemuan AHY dengan Jokowi
Pengamat Ini Sebut 'Kode Keras' Demokrat Beralih ke Kubu 01 Dilihat dari Pertemuan AHY dengan Jokowi
Pengamat Ini Sebut 'Kode Keras' Demokrat Beralih ke Kubu 01 Dilihat dari Pertemuan AHY dengan Jokowi
TRIBUNJAMBI.COM - Banyak yang beranggapan, Partai Demokrat akan beralih koalisi usai Pemilihan Presiden 2019 usai.
Bahkan Pengamat Politik Universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten, Leo Agustino menanggapi soal pertemuan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kini tengah ramai dibicarakan.
Selaku pengamat, Leo menjelaskan bahwa pertemuan kedua elite politik tersebut bisa menjadi sinyal bahwa Demokrat akan beralih koalisi dari kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke kubu 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Bahkan Leo menilai sejumlah pertemuan AHY dengan Jokowi pasca-pilpres menjadi 'kode keras' keduanya akan berkoalisi.
Baca: Beroperasi Tanpa Ijin, 12 Bus Ilegal Ditindak Dishub Sarolangun Selama Arus Mudik 2019
Baca: Diungkap Mantan Kapolri, Penyebab Wafatnya Ibu Tien yang Tertembak Peluru Tajam yang Heboh Saat Itu
Baca: Dilarang Menambah Waktu Libur, PNS yang Melanggar akan Dikenakan Sanksi
Baca: Soekarno Pernah Berang Pada Malaysia & Inggris, Sampai Marinir TNI AL Diturunkan Lawan 2 Negara Itu
"Dalam konteks politik, ini pertanda atau 'kode keras' semakin kuatnya sinyal beralihnya dukungan Partai Demokrat ke koalisi Petahana," ujar Leo.
"Dan hubungan tersebut semakin dipererat dengan kedatangan AHY dan Ibas untuk bersilaturahmi ke Presiden ke-5 Republik Indonesia," jelas Leo.
Baca: Sehari Bisa 750 Ton, Lebaran Idul Fitri, Volume Sampah di Kota Jambi Meningkat 30 Persen
Baca: Festival Solidaritas Seni Budaya Candi Muara Jambi 2019, Upaya Mencari Regenerasi Pelestari Budaya
Baca: Diterjang & Dianiaya Teroris, Pramugari Garuda Meronta Kesakitan dan Selamat saat Kopassus Datang
Selain itu, dijelaskannya, peralihan dukungan Demokrat ke petaha sudah terlihat sejak masa kampanye Pilpres 2019.
Di mana ada instruksi dari partai berlambang mercy itu kepada anggotanya untuk mendukung calon presiden sesuatu keyakinan pribadi.
"Walaupun sebenarnya tanda-tanda peralihan dukungan Demokrat ke pemerintah sudah terlihat sejak masa kampanye dulu, di mana instruksi DPP Demokrat untuk mendukung presiden sesuai hati nurani mereka, bukan menginstruksikan mendukung pasangan Prabowo-Sandi," tandas Leo.
Baca: Ini Latihan Neraka yang Harus Dijalani TNI AL sebagai Syarat untuk Menjadi Pasukan Elite Kopaska
Baca: Pasar SPA Kuamang Kuning, Bungo, Jambi, Terbakar, Dalam 90 Menit, Api Hanguskan 12 Kios

Sementara itu, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean sebelumnya memberikan keterangan soal AHY yang sering melakukan pertemuan dengan Jokowi.
Dilansir oleh tvOneNews, Ferdinand mengatakan pertemuan Jokowi dan AHY merupakan keuntungan kedua belah pihak.
Walaupun diketahui Demokrat tidak berada di koalisi Jokowi saat maju menjadi capres 2019.
"Kalau kita melihat simbiosis mutualisme lah kita sebutnya, jadi partai Demokrat dan Pak Jokowi ini sekarang saling membutuhkan," ujar Ferdinand pada Jumat (7/6/2019).
Hal itu dilihat dari Jokowi yang membutuhkan pengalaman dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui jembatan dari AHY.
"Saling membutuhkan apa karena Pak Jokowi ingin mendapatkan masukan dari ketua umum kita Pak SBY yang presiden 10 tahun," ujarnya.
"Kedua kita juga punya kebutuhan ke depan untuk agenda 2024 jadi tentu kita harus mensukseskan dan menyiapkan segala sesuatu untuk AHY memang yang kita persiapkan tarung di 2024 untuk merebut kepemimpinan nasional."
"Pak Jokowi sekarang di periode keduanya ingin berakhir cantik, berakhir elegan, seperti Pak SBY yang mengakhiri 10 tahun kekuasaannya dengan cara yang elegan, tentu Pak Jokowi ingin juga hal yang sama, tentu Pak Jokowi tidak ingin berakhir di periode keduanya dengan cara yang tidak enak tidak elegan di mana kondisi Indonesia tidak baik."
Baca: Tidak Masuk tanpa Keterangan, Diberi Sanksi, Hari Pertama Kerja, ASN Batanghari Bakal Disidak
Baca: Bupati Haris Kroscek Absensi Elektrik, ASN Nambah Libur, Siap-siap Dikenakan Sanksi Berlapis
Baca: INALLILAHI Wainailahi Rojiun Ayah Dewi Perssik Meninggal Dunia, Jenazah Dibawa ke Jember
Sementara dari sisi Demokrat, AHY merupakan kader yang mulai dipersiapkan partai untuk melaju di pemilihan presiden (pilpres) 2024.