Pemilu 2019
Perjalanan Karir dan Rekam Jejak 9 Hakim MK yang Mengadili Sengketa Pemilu 2019
Secara resmi calon presiden dan wakil presiden dengan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sudah mengajukan gugatan hasil rekapitulasi Pilpres
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
Perjalanan Karir dan Rekam Jejak 9 Hakim MK yang Mengadili Sengketa Pemilu 2019
TRIBUNJAMBI.COM - Secara resmi calon presiden dan wakil presiden dengan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sudah mengajukan gugatan hasil rekapitulasi Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (24/5/2019).
Dari laman resmi Mahkamah Konstitusi, Tribunjambi.com mengutip profil sembilan hakim MK yang akan mengadili gugatan sengketa Pemilu termasuk Pilpres dan Pileg.
Berikut profil dan rekam jejak 9 hakim MK.
Baca: Berapa Peluang Prabowo Menang Gugatan Pilpres di MK? Mantan Ketua MK, Hamdan Zoelva Ungkap Sulit
Baca: Deretan Hape Baru Rp 1 Jutaan Untuk Lebaran, Spesifikasi Tinggi RAM 4 GB, Memori 64GB, Kamera 13 MP
Baca: PRIA Ini Menenteng Alat Vitalnya yang Putus, Rumah Sakit Menolak: Perlu 7 Jam Operasi Intensif
1. Anwar Usman
Anwar Usman Mengawali karier sebagai seorang guru honorer pada 1975.
Sukses meraih gelar Sarjana Hukum pada 1984, Anwar mencoba ikut tes menjadi calon hakim.
Keberuntungan pun berpihak padanya ketika dia lulus dan diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan negeri Bogor pada 1985.
Di Mahkamah Agung, jabatan yang pernah didudukinya, di antaranya menjadi Asisten Hakim Agung mulai dari 1997 2003 yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003 2006.
Lalu pada 2005, dirinya diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian.
Anwar Usman menjadi ketua hakim Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode 2 April 2018- 2 Oktober 2020.

2. Aswanto
Aswanto lahir di Palopo, 17 Juli 1964. Aswanto merupakan Guru Besar Ilmu Pidana Universitas Hasanuddin.
Jabatannya di universitas ini yang kemudian membuat Aswanto kerap bersentuhan dengan MK.
Sebelum menjadi hakim MK, Aswanto pernah menjadi Pengajar Program S2 Ilmu Hukum, UMI, UKIP, S2 Hukum Kepolisian, Tim Sosialisasi HAM bagi Anggota Polri Se-Indonesia (2001-2002), Ketua Panitia Pengawas Pemilu Provinsi Sulawesi Selatan (Pemilu 2004), Ketua Ombudsman Makassar (2008-2010), Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (2010-2014), Tim Seleksi Dewan Etik Mahkamah Konstitusi (2013).