Ditangkap Polisi, Oknum Guru PNS Garut Sebar Undangan Perang Badar dan Pengeboman Massal di Jakarta
Guru PNS membuat ajakan melakukan perang badar selama dua hari, juga mengajak melakukan pengeboman massa
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang Guru PNS membuat ajakan melakukan perang badar selama dua hari, yakni 21-22 Mei 2019.
Guru PNS itu, dalam pesan yang dikirimkannya kepada banyak orang, juga mengajak melakukan pengeboman massa di Jakarta.
Ajakan melakukan perang badar itu disampaikan guru PNS berinisial AS itu melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Akibat perbuatannya, guru PNS yang tinggal di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat itu ditangkap polisi di rumahnya, Sabtu (18/5/2019).
Perang badar mengacu pada pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya.
Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 624).
Pasukan kecil kaum Muslim berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy[1] dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang.
Setelah bertempur sekitar dua jam, barisan pertahanan pasukan Quraisy hancur, yang kemudian mundur dalam kekacauan.
Pada pesan yang dikirimkan oleh guru AS di grup WhatsApp diungkapkan juga akan melakukan pengeboman atau peledakan di Jakarta.
Adanya penangkapan kepada guru PNS ini disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko didampingi Kapolres Garut, Selasa (21/5) saat konfrensi pers.
Baca: Dua Tersangka Kasus Dugaan Makar Sebut Nama Prabowo Subianto, Polisi Harus Kroscek Alat Bukti
Baca: Sandiaga Uno: Saya Akan Selalu Berjuang di Samping Pak Prabowo Hingga Titik Darah Penghabisan
Baca: Lihat Perbedaan Isi & Lokasi Pidato Jokowi & Prabowo Setelah KPU Tetapkan Pemenang Pilpres 2019
Berikut isi selengkapnya pesan WhatsApp yang disebarkan guru AS
MARI HANCURKAN PERUSAK NKRI
UNDANGAN PENGEBOMAN MASSAL DI JAKARTA !!!
PERANG BADHAR DILAKUKAN KETIKA RAMADHAN, MARI KITA BERPERANG DI BULAN RAMADHAN INI, INGAT TANGGAL 21-22 MEI !!!
CATATAN : Bagi yang ingin membantu jihad kami, dapat datang ke Jl HOS Cokroaminoto Nomor 91 Menteng, Jakarta untuk mengambil peralatan peledakan (jangan membawa antum)