Jual Beli Data Pribadi Nasabah Kartu Kredit, Data Gaji hingga Nama Orangtua Hanya Dijual Rp 300/data
Data yang dijual berisi informasi nama, nomor telepon, alamat, hingga nama orangtua. Data pribadi tanpa dilengkapi kemampuan finansialnya dijual
Jual Beli Data Pribadi Nasabah Kartu Kredit, Data Gaji hingga Nama Orangtua Hanya Dijual Rp 300 per Data
TRIBUNJAMBI.COM - Informasi data pribadi diperjualbelikan secara bebas dengan harga bervariasi di kalangan tenaga pemasaran kartu kredit.
Begitu hasil dari investigasi Kompas.
Data yang dijual berisi informasi nama, nomor telepon, alamat, hingga nama orangtua.
Namun ada juga yang dilengkapi dengan informasi kemampuan finansial pemiliknya.
Baca: Ratna Sarumpaet Disedot Empat Kali hingga Akhirnya Malu Ngomong ke Keluarga, Akhirnya Bohong
Baca: Perlakuan Manis Jungkook BTS ke ARMY di Panggung Sumpah Bikin Ngiri! Fans Sampai Tak Percaya
Baca: LIVE UPDATE Real Count KPU Pilres 2019 Jokowi vs Prabowo, Penuh Perdebatan Netizen
Data pribadi tanpa dilengkapi kemampuan finansialnya dijual Rp 300 per data.
Sementara yang dilengkapi informasi kemampuan finansial pemiliknya dibandrol Rp 20.000 - Rp 50.000 per data.
Seperti dilansir Kompas Senin (13/5/2019), RF, seorang tenaga pemasaran kartu kredit, pada pertengahan bulan lalu, menawarkan 1.101 data nasabah seharga Rp 350.000, atau sekitar Rp 318 per data.
Ia mengklaim seluruh data itu merupakan data pribadi nasabah yang mengajukan aplikasi kartu kredit salah satu bank swasta tahun 2017-2018.
“Data ini berisi data nasabah cc (credit card),” katanya.
Kompas lantas menghubungi Yanti (45), salah satu nama dalam data pribadi yang dijual RF.
Ia mengakui bahwa seluruh informasi terkait dirinya di data itu benar.
Mulai dari nama lengkap, nomor telepon seluler, nomor kartu kredit, alamat rumah dan kantor, tanggal lahir, hingga nama ibu kandung.
Tetapi Yanti mengaku bukanlah nasabah kartu kredit bank swasta seperti yang diklaim RF, melainkan nasabah kartu kredit salah satu bank milik Badan Usaha Milik Negara.
Baca: Tersangka dugaan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang,Bachtiar Nasir Susul Habib Rizieq ke Arab Saudi?
Baca: Eggi Sudjana Ditahan Usai Pidato People Power, Apa Sebenarnya Isi Buku Jokowi People Power?
Lumrah