Berita Merangin
Kisah Jhoni Herman Pengusaha Gelamai Parentak Khas Merangin Jambi, Sukses Bermula dari Musibah
Setelah acara selesai, ternyata gelamai yang dibikin keluargonya itu diminati oleh peserta MTQ, hal itu dibuktikan dengan ada kontingen menanyakan
Penulis: Muzakkir | Editor: bandot
Kisah Jhoni Herman Pengusaha Gelamai Parentak Khas Merangin Jambi, Sukses Bermula dari Musibah
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Nasib orang siapa yang tahu. Musibah bukan berarti membuat manusia hancur dan terpuruk, namun bisa jadi itu adalah awal dari kesuksesan.
Seperti yang dialami oleh keluarga Jhoni Herman warga Kota Bangko yang saat ini menekuni usaha gelamai atau dodol.
Kepada Tribun Jambi, Jhoni Herman menurut jika awal bisnis yang meraup keuntungan yang lumayan besar itu dari bencana.
Dimana pada tahun 1994, kediamannya dilalap si jago merah yang membuat harta bendanya habis dalam sekejap.
Usai kejadian, kebetulan waktu itu Kabupaten Merangin menjadi tuan rumah dalam acara MTQ tingkat Provinsi Jambi.
Pada waktu yang sama, Bupati Merangin memerintahkan keluarganya untuk membikin pangan untuk oleh-oleh bagi peserta MTQ, dan dirinya memilih untuk bikin gelamai itu.

Setelah acara selesai, ternyata gelamai yang dibikin keluargonya itu diminati oleh peserta MTQ, hal itu dibuktikan dengan ada kontingen menanyakan apakah panganan tersebut masih ada atau tidak.
"Ibu bilang, kenapa tidak kita jadikan bisnis aja gelamai ini," kata Jhoni.
Baca: Mengapa Bupati Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip Ditangkap, karena Berlian dan Tas Mewah Ini?
Baca: Puasa 2019, Berikut Tanggal Sidang Isbat dan Lokasi Pemantauan Hilal di Seluruh Wilayah Indonesia
Baca: Aturan Jam Kerja ASN pada Ramadhan 2019, Istirahat Hanya 30 Menit, Jam Pulang Lebih Cepat
Baca: LINK Live Streaming Tottenham Hotspur vs Ajax Amsterdam Leg 1 Liga Champions Malam Ini Langsung RCTI
Sejak itulah, keluarganya memulai bisnis gelamai yang diberikan nama Gelamai Parentak.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekcam Bangko Barat ini menyebut, awal mulanya produksi gelamai perentak ini hanya lima gantang beras atau hanya satu kuali besar.
Seiring waktu berjalan, produksi terus meningkat dan pesanan terus mengalir hingga saat ini bisa memproduksi puluhan gantang dalam satu Minggu.

"Dulu awalnya sekitar satu kuali seminggu. Sekarang Alhamdulillah satu hari bisa produksi sekitar tiga kuali dalam satu hari," kata Jhoni yang kembali menegaskan jika satu kuali berisikan lima gantang beras.
Gelamai Parentak ini memang sudah banyak dikenal, apalagi pemasaran tidak hanya dilakukan dirumahnya saja, melainkan dibeberapa minimarket di Kota Bangko. Selain itu, pemasaran melalui mulut ke mulut juga menjadi magnetnya untuk menggaet konsumen.
"Kita itu mempertahankan cita rasa. Insya Allah kehasan rasa selalu terjaga," katanya lagi.