Pasar Modal
BEI Ajak Perusahaan Go Public, Serukan Membangun Jambi Bersama Pasar Modal
BEI Ajak Perusahaan Go Public, Serukan Membangun Jambi Bersama Pasar Modal
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi
Serukan Membangun Jambi Bersama Pasar Modal, BEI Ajak Perusahaan Go Public
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Memperingati hari Kartini, Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi menggelar Workshop Pasar Modal bersama Lion's Club Jambi di BW Luxury Hotel. Selain itu, dalam workshop tersebut yang diadakan BEI Provinsi Jambi juga diselenggarakan lelang batik Jambi dan fashion show batik Jambi.
Acara yang bertemakan "Membangun Jambi bersama Pasar Modal melalui Go Public"dihadiri oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi, Endang Nuryadin dan beberapa tamu undangan lainnya.
Baca: Divonis 5,5 Tahun Penjara dan Denda Rp 800 Juta, Al Marzani Menangis di Depan Hakim
Baca: Dianggap Adopsi Usaha Koperasi, Keberadaan BUMDes Ganggu Penghasilan Koperasi
Baca: Deretan Orang Indonesia yang Terlibat Dalam Film Avengers: Endgame
Fasha Fauziah, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jambi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pada masyarakat luas khususnya pengusaha di Jambi tentang akses pasar modal. Sementara, akses pendanaan lewat pasar modal masih sedikit yang mengetahuinya, bahkan di Jambi saat ini belum ada satupun perusahaan yang Go Public atau mendapat pendanaan dari pasar modal Indonesia.
Dalam acara workshop ini, juga akan disampaikan bagaimana perusahaan bertumbuh dan berkembang, meningkatkan nilai perusahaan/ kapitalisasi perusahaan dibanding sebelum Go Public.

"Karena selama ini kebanyakan pengusaha dan masyarakat luas pendanaan untuk membangun usaha, sumber pendanaanya hanya dari Perbankan dan multifinance, mudah-mudahan melalui kegiatan ini kedepannya akan banyak perusahaan yang mendapatkan akses pembiayaan melalui pasar modal," ujarnya, Sabtu (27/4).
Ia juga mengatakan, pendanaan melalui pasar modal masih belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Saat ini perusahaan menganggap hanya perusahaan besar saja yang dapat masuk ke pasar modal atau melantai di bursa efek. Untuk masuk ke Pasar Modal Indonesia syarat minimal perusahaan dengan total aset Rp 5 miliar sudah bisa dapat pendanaan lewat pasar modal Indonesia.
Baca: Investor Meningkat 6,7 Persen, BEI Jambi Targetkan 4000 Investor Baru
Baca: Lubang Raksasa Tiba-tiba Muncul di Sukabumi, Warga Dengar Suara Gemuruh dan Dentuman
Baca: Video Detik-detik 2 ABG Kepergok Mesum dan Dihukum Berguling di Alun-alun
"Walaupun Rp 5 miliar, perlu didetailkan lagi itu industri start up atau industri biasa. Saat ini yang melantai di bursa efek ada 629 perusahaan terbuka," katanya.
Tahun 2018 menjadi tolak ukur pencapaian pasar modal Indonesia sudah pecah telur dari biasanya yang hanya terdapat 33 perusahaan. tahun lalu sudah ada sekitar 57 perusahaan yang terbuka.
" Diharapkan nantinya akan semakin banyak. Dari 57 perusahaan yang terbuka, 13 perusahaan atau 22 persen diantaranya berasal dari luar Jabodetabek," tuturnya.
Baca: Pemkot Jambi, Keluarkan Surat Edaran, H-3 Ramadhan, Hiburan Malam Harus Tutup
Baca: PENGAKUAN Oknum Pramugari Nyambi jadi PSK, Layani Pilot hingga Penumpang di Pesawat
Baca: Nikita Mirzani Menangis Saat Lahirkan Anak Ketiganya, yang Mengazankan Malah Pria Ini
Fasha menambahkan market kapital mencapai Rp 7.400 triliun melalui pasar modal. Banyak yang belum mengetahui hal ini.
"Mudah-mudahan semakin banyak perusahaan yang aware dan mengetahui manfaat pasar modal. Sampaikan jangan lupa berdonasi, donasi yang dikumpulkan dari acara ini akan diserahkan seluruhnya untuk anak berkebutuhan khusus," pungkasnya.
BEI Ajak Perusahaan Go Public, Serukan Membangun Jambi Bersama Pasar Modal (Fitri Amalia/Tribun Jambi)