Sejarah Indonesia
Soeharto 3 Kali Mengalami Kejadian Aneh, Tatapan Matanya Tiba-tiba Kosong, Ternyata Firasat Lengser
Sebelum lengser keprabon dari jabatan Presiden, Soeharto dikabarkan sempat mengalami kejadian aneh yang jarang terjadi
Firasat Lengsernya Soeharto, Tiga Kali Mengalami Kejadian Aneh, Pria Ini Lihat Tatapan Mata Pak Harto Kosong
TRIBUNJAMBI.COM - Sebelum lengser keprabon dari jabatan Presiden, Soeharto dikabarkan sempat mengalami kejadian aneh yang jarang terjadi.
Kejadian aneh tersebut belakangan merupakan satu diantara firasat bahwa dirinya bakal turun dari tampuk kepemimpinan.
Dimulai dari meninggalnya Ibu tien Soeharto, aura kepemimpinan Soeharto perlahan mulai redup.
Presiden kedua Indonesia merupakan presiden dengan periode kepemimpinan terlama dari presiden Indonesia lainnya.
Selama 32 tahun Indonesia dipimpin oleh Soeharto.
Soeharto menjadi presiden seusai Soekarno turun dari jabatannya sebagai presiden yang pertama.
Baca: Pelaku Pembakaran Kotak Suara di Kerinci, Ternyata Dilakukan oleh Panwascam dan Caleg
Baca: Kopassus, Kopaska dan Denjaka Bergabung, Perompak Somalia Dihabisi di Garis Pantai, Sukses Besar
Termasuk saat Soeharto mengalami peristiwa yang tidak biasa menjelang wafatnya sang istri, Tien.
Kisah itu diceritakannya dalam buku berjudul "Pak Harto, The Untold Stories".
Dalam buku, Hioe mengaku pernah menemani Soeharto mengunjungi Pulau Tunda, pada 26 April 1995.
Saat itu, Soeharto baru saja selesai menjalankan salat Jumat.
Begitu sampai di Pulau Tunda, Soeharto langsung memancing saat sore hari.
Baca: Soeharto Waswas, Langsung Bubarkan Pertemuan Menteri di Jalan Cendana, Jenderal M Jusuf Gebrak Meja
Baca: Di Elu-elukan Siswa SD Soeharto Malah Tak Suka Lalu Ramalkan Ini, dan Terbukti Setelah Ia Lengser
Tak membutuhkan waktu lama, Soeharto berhasil mendapatkan dua ekor kakap merah berukuran besar.
Namun, tiba-tiba saja muncul hujan yang disertai angin kencang, dan cuaca pun gelap.
Seketika mereka pun menghentikan kegiatan memancing itu.
"Pada saat itu arus bawah laut juga deras, sehingga dari kapal Lemuru yang beliau gunakan memancing, Pak Harto pindah ke Kapal Madrim yang lebih besar, dan saya ikut bersamanya,"kata Hioe.
