Sejarah Indonesia
Sosok yang Dulu Pernah Menampar Soeharto, Nasibnya Menjadi Tragis Kala Pak Harto Jadi Presiden
Sosok yang Dulu Pernah Menampar Soeharto, Nasibnya Menjadi Tragis Kala Pak Harto Jadi Presiden
Banyak cerita yang menggambarkan perjuangan Soeharto sewaktu menjadi seorang prajurit TNI, dimarahi komandan hingga ditampar jadi makanan sehari-hari, namun bagaimana nasib orang-orang yang pernah menampar Soeharto.
TRIBUNJAMBI.COM - Tamparan keras dari tangan-tangan besar pernah menempel di wajah Soeharto.
Ada tiga orang yang pernah mempermalukan Soeharto, hingga nasib mereka kemudian hari 'mengenaskan'.
Itu diceritakan dalam buku memoar mantan Wakil Perdana Menteri Indonesia di era 1960-an, Soebandrio, yang berjudul Kesaksianku Tentang G30S pada 2000.
Soeharto merupakan sosok yang ditakuti semasa pemerintahan Orde Baru.

Jauh sebelum dia memerintah, ada sosok yang pernah menempelengnya.
Dalam buku tersebut, Subandrio melancarkan serangan balik ke Soeharto. Dia menuding Soeharto justru telah melakukan kudeta merangkak terhadap kekuasaan Soekarno.
Baca Juga:
Sedang Berlangsung! Live Streaming RCTI Liverpool vs Chelsea, Cek Untuk Nonton Juga di Metube.id
PASUKAN Kopassus Merayapi Sarang Kobra, Tumpas Bos Pemberontak di Kalimantan: Pistol Sempat Macet
Terbentur Dana, PPLP Jambi Bina 85 Atlet dari 11 Cabang Olah Raga
Perpanjang Kerjasama dengan RS, BPJS Kesehatan Masih Tunggu Proses Penyelesaian Hak dan Kewajiban
Menurutnya, Soeharto punya rekam jejak yang buruk, jauh sebelum peristiwa G30S.
Pertama, semasa di Divisi Diponegoro, Soeharto menjalin relasi dengan pengusaha Tionghoa, Liem Sioe Liong dan Bob Hasan.
Soebandrio menyebut orang-orang ini menjalankan bisnis penyelundupan berbagai barang.
Nasib Ahmad Yani dan AH Nasution
Kabar itu berhembus kemana-mana hingga ke telinga Jenderal Ahmad Yani.
Kabarnya, Ahmad Yani sangat marah. Sampai-sampai, dalam suatu kejadian, dia menempeleng Soeharto.
Soeharto dianggap mempermalukan korps Angkatan Darat (AD).
Bukan hanya itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal AH Nasution, juga dikabarkan pernah memecat Soeharto sebagai Pangdam Diponegoro secara tidak hormat.
Soeharto dianggap telah menggunakan institusi militernya untuk mengumpulkan uang dari perusahaan-perusahaan di Jawa Tengah.