Sebelum Dibunuh di Kebun Teh, Aprizal Sempat Tampar dan Ancam Bunuh Istri Almi, Motif Perselingkuhan
Penyidik Polres Kerinci berhasil mengungkap kasus penemuan mayat Aprizal (42) warga Koto Kapeh, yang ditemukan di perkebunan Teh Kayu Aro.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Penyidik Polres Kerinci berhasil mengungkap kasus penemuan mayat Aprizal (42) warga Koto Kapeh, Kecamatan Siulak yang ditemukan di perkebunan Teh Kayu Aro, pada Sabtu (6/4) lalu. Ternyata Aprizal meninggal karena dibunuh oleh Almi (49) warga Tanjung Bungo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci.
Kapolres Kerinci AKBP Dwi Mulyanto saat menggelar press rilis, Sabtu (13/4) mengaku, telah menetapkan satu orang sebagai tersangka atas tewasnya Aprizal. Tersangka adalah Almi (49) seorang pedagang pengumpul sayuran.
Kapolres menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku dan saksi. Diketahui bahwa kronologis pembunuhan terjadi dimulai pada Jumat (5/4) siang.
Berawal saat istri tersangka (JS) teleponan dengan korban. Saat itu korban menanyakan kemana JS akan pergi.
Kepada korban, JS mengatakan dirinya akan ke tempat wisata Aroma Beco Kayu Aro. Sekitar pukul 14.00, JS tiba di Aroma Bico dengan menggunakan sepada motor matic.
Baca: Mayat di Kebun Teh Kayu Aro, Begini Pengakuan Mengejutkan dari Pelaku, Motif hingga Modus Pembunuhan
Baca: Berkas Ayah Perkosa Anak Kandung di Kota Jambi Telah Dikirim ke Jaksa
Baca: VIDEO: Sindikat Penyeludupan Baby Lobster Senilai Rp 10 M Tertangkap di Tanjab Barat
Baca: 17 Pasangan Mesum Dicekal Satpol PP Kota Jambi, Empat Pasangan Disidang di Pengadilan
Baca: Besok, Bawaslu dan Polres Bungo Akan Razia Atribut Caleg di Kendaraan
Setelah beberapa lama di taman wisata itu, datang korban dengan berjalan kaki. Korban langsung menghampiri JS. Keduanya mengobrol.
Dalam pembicaraannya, korban dan JS yang menjalin hubungan asmara terlarang ini terjadi pertengkaran. Karena korban meminta agar JS menceraikan suaminya dan menikah dengannya.
Namun permintaan tersebut ditolak oleh JS. Korban terus memaksa, bahkan sempat menampar pipi korban.
"Saat pertengkaran itu, korban mengancam akan membunuh istri pelaku jika tidak mau bersamanya," ujar Kapolres.
Saat itu JS saat berusaha kabur dari korban sempat menelpon suaminya (pelaku). Dan meminta suami datang ke Aroma Beco karena dirinya mau dibunuh korban.

Mendapat kabar tersebut pelaku bersama rekannya langsung ke Aroma Beco untuk melihat istrinya. Setelah sampai, korban lari dan pelaku langsung membawa istri ke dalam mobil.
"Saat itu motor istri pelaku dibawa oleh teman pelaku pulang. Sementara pelaku dan istrinya mencari korban," jelasnya.
Setelah sampai ke jalan poros pelaku yang mendapat cerita dari istrinya emosi. Dengan menggunakan mobil Carry bersama istrinya, pelaku mencari korban.
Saat di Jalan, pelaku melihat korban sedang lari-lari kecil di jalan. Saat itulah pelaku yang sangat kesal itu langsung memacu mobilnya dan menabrak korban.
Korban tersungkur ke pinggir jalan. Sementara pelaku setelah menabrak korban langsung kabur.
Baca: 787 Paspor JCH Jambi Rampung Awal Maret, Imigrasi Jambi Bekerja Lebih Cepat dari Target Kemenang
Baca: Fasha Minta Pendukungnya Ikut Dukung Jokowi: Kalau Ada yang Intimidasi Laporkan ke Polisi
Baca: Dinas Pariwisata Jambi Berencana Jadikan Daerah Aliran Sungai Batanghari Sebagai Wisata Bahari Halal
Baca: Tak Hanya Pintar Meracik Minuman, Ini Keahlian yang Harus Dimiliki Seorang Bartender
Pelaku pulang kembali ke rumahnya dengan melewati jalan lain. Tanpa kembali ke lokasi tempat ia menabrak korban.
Sesampai di rumah, pelaku dan istrinya tidak bisa tenang. Akhirnya menceritakan kejadian yang telah mereka alami kepada keluarga.
Sementara korban baru ditemukan oleh warga keesokan harinya dalam keadaan telah meninggal. Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan.