Kisah Lion Mama, Perempuan Kuat yang Lawan 3 Pria Pemerkosa Putrinya, 1 Orang Tewas

Kisah Lion Mama berawal dari dering telepon di suatu malam sunyi yang membangunkan Nokubonga. Dari ujung telepon, sekitar 500 meter dari kediamannya,

Editor: Duanto AS
Getty Images
Lion Mama, perempuan yang menyelamatkan anak perempuannya dari perkosaan. 

Kisah Lion Mama berawal dari dering telepon di suatu malam sunyi yang membangunkan Nokubonga. Dari ujung telepon, sekitar 500 meter dari kediamannya, seseorang mengatakan putri Nokubonga diperkosa tiga pria yang telah dikenal dengan baik.

TRIBUJAMBI.COM - Wanita berjuluk "Lion Mama", kisahnya mengagetkan banyak orang.

Nokubonga Qampi mendapat julukan "Lion Mama" setelah dia membunuh satu dari tiga pria yang memerkosa putrinya dan mencederai dua lainnya.

Dia didakwa dengan tuduhan pembunuhan.

Namun setelah warga Afrika Selatan menuntut agar dia dibebaskan, Nokubonga bebas dari jerat hukum dan kini berfokus pada pemulihan putrinya.

Kisahnya berawal di suatu malam sunyi yang kemudian dipecahkan deringan telepon membangunkan Nokubonga dari tidurnya.

Dari ujung telepon, sekitar 500 meter dari kediaman Nokubonga, seorang perempuan mengatakan putri perempuan itu, Siphokazi, diperkosa tiga pria yang mereka kenal dengan baik.

Nokubonga langsung menghubungi polisi, namun tidak ada tanggapan.

Baca Juga

 Ariel Noah dan Luna Maya Terciduk Ngobrol di Belakang Panggung, Ini Bocoran Percakapan Mereka

 Pasangan Lengket Usai Mesum, Dibawa ke RS Ada yang Bilang Sihir, Ternyata Ini yang Terjadi

 Perjuangan Nelayan Tangkap Ikan Raksasa 140 Kilogram, Dijual Ternyata Laku Segini,

 TERORIS Tersungkur Dekat Pramugari, Baku Tembak Kopassus vs Pembajak: Pembebasan Sandera

Lagipula, dia paham jika polisi merespon, perlu waktu bagi mereka untuk mencapai desanya di pegunungan Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan.

Nokubonga tidak punya pilihan lagi selain mengandalkan dirinya sendiri.

"Saya takut, namun saya terpaksa pergi karena itu putri saya," ujarnya.

"Saya berpikir ketika saya sampai di sana, dia mungkin sudah meninggal."

"Karena dia mengenal para pelakunya dan mereka mengenalnya, mereka mungkin berpikir untuk membunuhnya supaya dia tidak melapor," kata Nokubonga.

Sebelum pemerkosaan terjadi, Siphokazi pergi mengunjungi teman-temannya di empat rumah kecil di desa yang sama.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved