Berita Kota Jambi

Kalah Saing, Status SDN 21 akan Dihapus, dan akan Dimerger

Kalah Saing, Status SDN 21 akan Dihapus, dan akan Dimerger, sebab jumlah siswanya yang kurang

Penulis: Rohmayana | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI/KURNIA PRASTOWO ADI
Ilustrasi siswa sekolah dasar 

Kalah Saing, Status SDN 21 akan Dihapus, dan akan Dimerger

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Pemerintah Kota Jambi akan menghapus sekolah dasar negeri (SDN) 21. Dihapusnya sekolah tersebut karena mengalami kekurangan siswa.

Dan, nantinya sejumlah siswa yang ada di sekolah yang dihapus tersebut akan dipindahkan (merger).

Arman, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi mengatakan, jika siswa kurang dari 120 pada satu SDN, maka akan dilakukan merger. Pihaknya telah melakukan verifikasi, ada 21 sekolah yang akan dilakukan merger.

“Kita akan ajukan dulu ini kepada Walikota,” kata Arman.

Baca: Dua SMP di Seberang Segera di Merger, Kualitas akan Ditingkatkan

Baca: Khawatir Tumbang, Warga Ramai-ramai Minta Pangkas Pohon, Jadwal DLH Pangkas Pohon Full

Baca: Teruslah Jadi Koran Terbaik di Provinsi Jambi, Walikota Fasha Apresiasi Jalan Sehat Tribun Jambi

Arman menyebutkan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab SDN kekurangan murid. Diantaranya masalah disiplin guru, guru tidak kreatif, juga pembangunan SDN yang terlalu berdekatan dan sekolah swasta saat ini banyak yang bagus.

“Seperti di buluran ada sekolah yang behadapan, seperti di seberang lebih memilih madrasah,” kata Arman.

Dikatakan Arman, kini pihaknya tengah berupaya berbenah. Mendorong para guru di SDN supaya lebih kreatif dan disiplin.

Baca: Antisipasi Karhutla, 2 Tahun Dishut & BRG Bangun Ratusan Skat Kanal dan Sumur Bor di Lahan Gambut

Baca: Kabupaten Batanghari Dapat Rp 31,9 Miliar Dana DAK 2019, Hanya untuk Anggaran Satu Ruas Jalan

Baca: 156 CPNS Formasi Guru Terima SK, Kabupaten Bungo Masih Kekurangan 913 Guru

“Kenapa sekolah swasta bisa lebih eksis dan anak-anaknya berprestasi. Hampir setiap kita adakan kejuaraan, yang menang sudah bisa di prediksi, kalau tidak Xavirius, Nurul Ilmi dan swasta lainnya. Persaingan kualitas,” ujarnya.

Kata Arman yang dilakukan saat ini adalah membangkitkan tanggung jawab guru SDN, khususnya guru PNS.

“Jangan mengajar sekedar, harus ada tanggung jawab. Guru sertifikasi tu bisa dapat Rp9-10 juta sebulan, namun gaji yang besar tidak diimbangi dengan tanggungjawab, disiplin dan kesungguhan,” sebutnya.

Untuk saat ini fasilitas guru untuk mengajar lebih mudah, tidak lagi perlu buat tulisan. Bisa download.

Anak-anak dari Sekolah Dasar Negeri 091437 di Desa Huta Mula, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun,mendapatkan buku bantuan dari yayasan Alusi Taotoba dan tim literasi nusantara dari Gramedia, Senin (18/11/2018).
Anak-anak dari Sekolah Dasar Negeri 091437 di Desa Huta Mula, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun,mendapatkan buku bantuan dari yayasan Alusi Taotoba dan tim literasi nusantara dari Gramedia, Senin (18/11/2018). (KOMPAS.com/ Aji YK Putra)

“Yang penting paham IT,” ujarnya.

Lebih lanjut Arman menyebutkan, nanti guru-guru yang sekolahnya akan dihapus tersebut juga akan dilakukan pemindahan (merger). Bangunan SDN yang akan dihapus juga akan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

“Banguan sekolah itu nanti akan kita kembangkan menjadi paud, atau kerjasama dengan pihak kelurahan untuk diapakan. Namun tidak bisa kita jadikan SMP, karena tempatnya agak pelosok,” jelasnya.

Kalah Saing, Status SDN 21 akan Dihapus, dan akan Dimerger (Rohmayana/Tribun Jambi)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved