Tergiur Diajak Indehoi di Kamar Kos, Seorang Pria di Lampung Tengah Harus Bayar Rp 20 Juta
Tergiur diajak ke kamar kos, seorang pria di Lampung Tengah menjadi korban kejahatan.
TRIBUNJAMBI.COM - Tergiur diajak indehoi di kamar kos, seorang pria di Lampung Tengah menjadi korban kejahatan.
Pria tersebut tergiur diajak ke kamar kos untuk indehoi hingga tak sadar telah dijebak oleh seorang wanita.
Rupanya wanita tersebut mengajak indehoi sebagai modus kejahatan karena telah berkerjasama dengan pria lain untuk menjebak korban.
Wanita bernama Berta Liana (23) sengaja mengajak korbannya untuk berkencan di kamar indekosnya di Kampung Ono Harjo, Lampung Tengah.
Berta berkomplot bersama tiga pria lalu memeras korbannya yang datang ke kamar indekos di Lampung Tengah.
Komplotan pemeras ini akhirnya ditangkap aparat Polsek Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Kepala Polsek Terbanggi Besar, Komisaris Donny Hendridunand mengatakan, penangkapan para tersangka berdasarkan pengembangangan yang dilakukan jajarannya atas laporan korban Lukman Hakim.
Baca: Tak Terima Diputus, Pria di Musi Banyuasin Tusuk Pacar yang Gendong Balita Sampai 16 Lubang
Baca: VIRAL - Pengemis Kaya di Bogor Ternyata Juragan Angkot, ini Profil Aslinya Menurut Pol PP
Baca: Jadwal Salat Kamis 21 Maret 2019, Jambi, Jakarta, Surabaya dan Kota Lainnya di Indonesia,
Baca: Kinerja Sektor Usaha Pertambangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jambi Tumbuh 4,71 Persen,
Baca: Ramalan Zodiak Kamis 21 Maret 2019, Aries Pikirkan Rumah Impian, Leo Kudu Waspada
"Begitu laporan korban kami terima, lalu para tersangka kami tangkap, Rabu ini di kediaman masing-masing," ujar Donny.
Keempat tersangka adalah Berta dan Sutat, ditangkap di Kampung Ono Harjo, Indra ditangkap Kampung Terbanggi Besar dan Efendi di Gunung Sugih.
Polisi juga mengamankan barangbukti satu unit sepeda motor merk Mio Soul warna hijau biru.
Para tersangka dijerat Pasal 368 KUHPidana dengan ancaman 9 tahun penjara.
Peristiwa ini bermula dari pertemuan Berta dengan korban Lukman Hakim di Bandar Jaya, Lampung Tengah.
Pada pertemuan itu, Berta dan Lukman Hakim saling bertukar nomor WhatsApp.
Komunikasi berlanjut ke aplikasi WhatsApp.
Ternyata Berta bersama tiga rekannya sengaja mengatur skenario untuk menjebak Lukman.