Jadi Pemateri Peradaban Melayu Jambi, Salma Mahir Berpesan Agar Budaya Melayu Tak Ditinggalkan
Ketua DPRD Kabupaten Muarojambi, Salma Mahir menjadi pemateri dalam acara seminar peradaban Melayu Jambi, yang digelar UIN STS Jambi, Rabu (20/3).
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Ketua DPRD Kabupaten Muarojambi, Salma Mahir menghadiri dan sekaligus menjadi pemateri dalam acara seminar Peradaban Melayu Jambi. Acara ini digelar oleh mahasiswa UIN STS Jambi, Rabu (20/3) di Ruang Aula Rekotarat lantai III UIN STS Jambi.
Acara ini juga turut diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Provinsi Jambi. Adapun tema dalam acara ini yaitu "Rekontruksi Peradaban Melayu Jambi Dalam Upaya Pengimplementasian Adat Istiadat, Seni dan Budaya di Bumi Melayu Pucuk Jambi Sembilan Lurah".
Dalam penyampaian Ketua DPRD Kabupaten Muarojambi, Salma Mahir selaku narasumber di seminar peradaban Melayu Jambi mengajak seluruh mahasiswa sebagai generasi muda dan penerus bangsa untuk bersama-sama mempertahankan adat istiadat Melayu Jambi.
Baca: Disnakertrans Catat Jumlah TKA di Sarolangun Meningkat, Paling Banyak dari Tiongkok dan India
Baca: Gubernur Jambi Setujui Gentala Arasy dan Tugu Juang Dikelola Pemkot Jambi
Baca: Kunjungan ke Korem 042/Gapu, Pimred Tribun Jambi Ajak Danrem Ikut Jalan Sehat HUT Tribun Jambi ke 9
Baca: Dua Motor Adu Kambing, Ibu-ibu Tergeletak Kondisinya Kritis dan Lelaki Luka Parah di Kepala
Baca: KPU Bungo Selesai Rekap DPTb, Jumlah Pemilih Keluar dari Bungo Lebih Banyak
"Tentu kalian sebagai generasi muda perlu mempertahankan dan melestarikan serta berpegang teguh terhadap adat istiadat Melayu Jambi. Karena kalianlah yang nantinya akan menurunkan adat istiadat Melayu Jambi ini hingga ke anak cucu nantinya," jelasnya.
Sementara itu, acara yang juga dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Jambi ini. Salma menyebutkan bahwa adat istiadat ini merupakan sikap perilaku sehari hari yang masuk dalam sopan santun perilaku seseorang.
"Adat istiadat ini juga menjadi bagian dalam hukum adat yang ada di Jambi. Setiap masalah di desa, kecamatan, itu bisa kita selesaikan dulu dengan adat istiadat, dengan aturan dalam adat istiadat," terangnya.
Selain itu, dalam penyampaiannya Ia berharap kepada mahasiswa untuk tetap terus berpegang teguh dengan adat istiadat dan jangan meninggalkan dan melupakan adat istiadat Melayu Jambi.
"Harapan kami-kami ini kepada mahasiswa yang hadir untuk tetap menjaga dan mempertahankan adat istiadat, jangan mengesampingkan adat istiadat budaya Melayu Jambi, apalagi di era digital saat ini," pungkasnya.
Baca: Sinopsis Film Premium Rush Malam Ini di Trans TV Pukul 21.30 WIB, Aksi Kurir Sepeda vs Polisi Korup
Baca: April, Dana Sertifikasi Guru Cair, 400an Guru di Tanjab Timur Belum Sertifikasi
Baca: TRIBUN WIKI Rivalitas Caleg DPRRI, Banyak Calon Internal Partai Berpeluang Menang, Nyaris Konflik
Baca: Kampanye Terbuka Pertama, Pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Pilih Solo, Basis Jokowi