Liga Primer Inggris dan FA Dinilai Bersikap tak Adil Soal Serangan Masjid di Selandia Baru

Liga Primer, Liga Sepakbola Inggris dan Asosiasi Sepakbola atau FA dinilai menerapkan "standar ganda"

Editor:
Getty Images
Pemain QPR mengheningkan cipta selama semenit pada Januari 2015, beberapa hari setelah 17 orang dibunuh oleh kelompok Islamis bersenjata di Prancis terkait kartun terbitan majalah Charlie Hebdo Pemain QPR mengheningkan cipta selama semenit pada Januari 2015, beberapa hari setelah 17 orang dibunuh oleh kelompok Islamis bersenjata di Prancis terkait kartun terbitan majalah Charlie Hebdo. 

TRIBUNJAMBI.COM - Liga Primer Inggris, Liga Sepakbola Inggris dan Asosiasi Sepakbola atau FA dinilai menerapkan standar ganda karena tidak melakukan penghormatan dan menaruh simpati terhadap 50 orang yang tewas dalam serangan masjid di Selandia Baru.

Enam negara dan laga liga rugby melakukan penghormatan atas insiden itu pada akhir pekan ini, tetapi ini tidak dilakukan dalam laga sepakbola papan atas Inggris dan Piala FA.

Padahal, para pemain klub-klub Liga Primer Inggris mengenakan kain warna hitam di lengannya dan menyanyikan lagu kebangsaan Prancis setelah serangan Paris pada November 2015.

Yunus Lunat, mantan Ketua Dewan Kesetaraan ras asosiasi sepak bola Inggris atau FA, menyebutnya sebagai "kemunafikan".

Ketika melakukan penghormatan pada insiden serangan di Prancis 2015, ketua Liga Primer Richard Scudamore mengatakan hal itu dilakukan sebagai bentuk "solidaritas dan kenangan" setelah serangan di ibu kota Prancis, yang menewaskan 130 orang.

Baca: Bentuk Miss V yang Paling Populer, Nomor 3 Bentuknya paling Disukai Pria

Baca: A PRIVATE WAR Tayang di WTC XXI Jambi Pada 16:50 21:30, Ceritakan Kisah Nyata Wartawan Perang

Baca: TRIBUNWIKI - Profil Gubernur Fachrori Umar dan Daftar Gubernur Jambi Dari Masa ke Masa

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG Selasa 19 Maret 2019, Jambi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Baca: Jadwal Salat, Selasa 19 Maret 2019, Jambi, Palembang, Yogyakarta dan Kota Lainnya

Kepada BBC Sport, Yunus Lunat mengatakan: "Tidak ada alasan, kapan pun sesuatu terjadi, bahkan pada skala yang sama, sepakbola selalu bersikap dan melakukan penghormatan."

"Apa yang terjadi sekarang itu adalah standar ganda dan sikap munafik. Berdiam diri selama semenit adalah tindakan yang tepat. Ketika hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas sebuah peristiwa, seharusnya itu dilakukan siapapun terhadap setiap serangan."

Insiden penembakan brutal di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat lalu telah menewaskan 50 orang dan 48 lainnya luka-luka.

Ketika dimintai komentar oleh BBC Sport, pimpinan Liga Primer menunjuk kepada cuitannya di tweeter mereka hari Jumat lalu, yang isinya menunjukkan empati kepada mereka yang menjadi korban dari peristiwa mengerikan tersebut".

Liga Sepak Bola Inggris sejauh ini belum memberikan komentar atas pertanyaan yang diajukan BBC Sport.

Serangan di Paris pada 13 November 2015 oleh orang-orang bersenjata dan pembom bunuh diri telah menghantam gedung konser, stadion utama, restoran dan sebuah bar, dalam waktu yang hampir bersamaan - menyebabkan 130 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Laga timnas Prancis dan Jerman di Stade de France menjadi sasaran serangan, ketika tiga pelaku bom bunuh diri meledakkan bahan peledak di luar stadion.

Dan pada hari Selasa, laga persahabatan antara timnas Inggris dan Prancis diwarnai upacara mengheningkan cipta untuk menghormati para korban serangan.

Setelah serangan Nice pada Juli 2016, yang menewaskan 86 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka, ketika sebuah truk menabrak kerumunan orang-orang yang sedang merayakanHari Bastille, Stadion Wembley menyalakan lampu Tricolor dan memberikan cuitan yang isinya "kami menunjukkan solidaritas terhadap warga Prancis ".

Baca: Youth Town Hall - XL Future Leaders 2019, Dorong Mahasiswa Aceh Bersiap Masuki Revolusi Industri 4.0

Baca: Kasus Narkotika Sipir Lapas Klas II A Jambi Dilimpah ke Jaksa, Terancam Pidana Pencucian Uang

Baca: Pemerintah Telah Terbitkan Beleid Kenaikkan Gaji dan Pensiun PNS, Polri, dan TNI. Simak Rinciannya

Baca: HEBATNYA Prajurit Kopassus Duel Hidup Mati Lawan Bos Grilyawan, Tak Sadar Jari Tangan Putus

Baca: Investigasi Bank Mandiri Temukan Selisih Kas Rp 940 Juta dan Kredit Fiktif di KCP Sumber Agung Tebo

Klub Watford, Swansea, Wolves dan Millwall menjadi tuan rumah laga perempat final Piala FA pada akhir pekan ini, dan pimpinan FA mengatakan kepada BBC Sport bahwa "terserah klub masing-masing apakah mereka tidak memberikan penghormatan atau tidak. Kami akan mendukung apapun yang mereka lakukan".

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved