Waste to Energy (WTE) Belum Beroperasi, Pemkot Jambi Tunggu Sertah Terima Aset dari Kementrian
Proyek waste to energy (WTE) di Kota Jambi merupakan bantuan hibah berupa pembangunan integrated Resource Recorvery Center (IRRC)sudah diresmikan 2018
Penulis: Rohmayana | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Proyek waste to energy (WTE) di Kota Jambi yang merupakan bantuan hibah berupa pembangunan integrated Resource Recorvery Center (IRRC) sudah diresmikan sejak awal tahun 2018.
Namun, hingga saat ini WTE yang dapat digunakan untuk pengelolaan sampah organik tersebut belum dioperasikan.
"Saat ini dalam proses komisioning atau uji coba, dalam arti uji coba pemakaian," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi.
Baca: Pemkot Jambi Hibahkan Sejumlah Barang Milik Daerah ke Politeknik Jambi, untuk Praktik Mahasiswa
Baca: Kasus Politik Uang Caleg Handayani Ditutup, Beberapa Caleg Sebut ini ke Bawaslu Tanjab Barat
Baca: GALERI FOTO: Tiga Busana Pesta Anak Cantik di Bee Bee Mart Jambi
Pemerintah kota Jambi saat ini hanya tinggal menunggu serah terima dari Kementerian KLHK terkait pengoperasian proyek tersebut. Proyek tersebut dibangun persis di samping Pasar Talang Banjar Baru.
"Untuk pengelolaan ke depan kita tinggal menunggu serah terima aset nya dari Kementerian kepada pemerintah kota Jambi. Setelah itu baru kita operasikan secara utuh," tambahnya.
Ardi mengatakan bahwa saat ini masih dalam tahap evaluasi akhir pengoperasion WTE tersebut. "Sudah dilaporkan kepada penyumbang dana, selanjutnya nanti pihak penyumbang dana akan menyerahkan kepada kementrian KLHK dan selanjutnya diserahkan ke Kota Jambi untuk dioperasikan secara penuh," ujarnya.
Baca: Konsultan di Luar Negeri Ditinggalkan, Demi Menjual Sayur di Jambi, Reza Sempat Ditentang Orangtua
Baca: Video Live Streaming MotoGP Qatar 2019, Live Trans 7 dan TV Online Untuk Nonton Via HP, Go Vinales
Baca: Tiga Orang Ini Tembak Kepalanya Sendiri, Anehnya Masih Hidup:Ternyata Ini yang Bikin Tidak Mati
Dia mengatakan saat ini sudah uji coba pengoperasian dan sudah dihasilkan gas metan. Saat ini sudah ada sebanyak 10 rumah tangga atau kompor gas yang menikmati gas metan tersebut.
"Kebijakan walikota agar wilayah sekitar itu nantinya jadi kampung metan, sehingga masyarakat bisa menikmati," tambahnya.
Ardi menyebut saat proses uji coba tersebut berlangsung secara baik dan tidak ada kendala. Balon gas yang ada disana menggelembung terisi oleh gas. Sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat.

"Selain untuk kompor gas juga akan dikonversikan ke energi listrik sehingga bisa untuk memenuhi kebutuhan listrik di Talang Banjar," katanya.
Setiap harinya kata Ardi, ada sebanyak 3 ton sampah organik yang diolah di WTE tersebut. Jika produksinya meningkat di tahun depan Maka sampah yang diolah dapat mencapai 5 ton. Pasokan sampahnya diolah dari Pasar Talang Banjar dan pasar pasar lainnya.
"Ada beberapa pasar penunjang, meski belum optimal pemanfaatan sampah organiknya. Kemungkinan ada duplikasi jika yang ada saat ini berjalan dengan baik. Sehingga dapat mengurangi pembuangan sampah ke TPA, dan TPA kita akan awet," katanya.
Baca: Jumpa Pers, Syahrini: Saya Tidak Mengambil Suami Orang, Incess Sampai Tirakat & Istikharah 40 Hari
Baca: Baliho Berisi Foto Wanita dan Ajakan Putus dari Pacar:Tulisan di Baliho, Kamu Sudah Selingkuhin Aku
Baca: Aksi Gokil Teknisi TNI AU Buat Nurut Jet Tempur Israel, Gunakan Kepala Kerbau & Kain Kafan
Sebelumnya Wakil Walikota Jambi Maulana mengatakan bahwa Pasar Talang Banjar Baru nantinya akan dijadikan pasar tradisional dan modern. Selain dilengkapi dengan WTE, pasar ini juga akan dilengkapi fasilitas lain.
"Fasilitas lain seperti mushola juga akan dibangun, kerjasama dengan pihak ke 3," katanya.
Kata dia, untuk saat ini suplai listrik di Pasar Talang Banjar tersebut masih mengandalkan dari PLN. (*)