Main Dengan 2 ABG Sekaligus Tarif Jutaan Rupiah, Prostitusi Online Anak-anak di Blitar Diungkap
Main Dengan 2 ABG Sekaligus Tarif Jutaan Rupiah, Prostitusi Online Anak-anak di Blitar Diungkap Sang Mucikari Jajakan anak buahnya melalui Facebook
Main Dengan 2 ABG Sekaligus Tarif Jutaan Rupiah, Prostitusi Online Anak-anak di Blitar Diungkap Sang Mucikari Jajakan anak buahnya melalui Grup Facebook
TRIBUNJAMBI.COM - Prostitusi Online yang melibatkan anak-anak berhasil diungkap oleh Polres Blitar, Jawa Timur pada Sabtu (9/3/2019) kemarin.
Pelaku yakni seorang muncikari berhasil ditangkap oleh polisi.
Kepada polisi pelaku menceritakan modus dan juga tarif booking para anak-anak yang ditawarkannya untuk prostitusi online.
Kepolisian Resor Blitar mengungkap kasus prostitusi online yang melibatkan anak-anak di bawah umur.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan mucikari bernama Reza Satya Angga Pratama Putra (24) sebagai tersangka.
Reza menawarkan remaja berusia 13 tahun dan 14 tahun kepada lelaki hidung belang.
Warga Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, tersebut bahkan menawarkan bisa main dengan dua ABG sekaligus.
"Tersangka menawarkan bisa main dengan dua PSK sekaligus, wanita yang ditawarkan itu masih anak di bawar umur," kata Kabag Humas Polres Blitar Iptu Burhanuddin, seperti dilansir Kompas.com, Sabtu (9/3/2019).
Baca: Pilih Joged Saat Diajak Salawatan Nissa Sabyan, Ini Alasan Prabowo Subianto dan Reaksi Nissa
Baca: Link Live Streaming RCTI Captain Tsubasa Terbaru Minggu 10 Maret 2019, Setelah Munculnya Hyuga
Baca: Link Live Streaming MotoGP Qatar 2019, Jadwal Race, Live Trans 7 Maverick Vinales Pole Position
Dalam kasus ini, tersangka menggunakan media sosial seperti Facebook dan WhatsApp untuk menawarkan pemandu lagu yang juga bisa diajak kencan.
Mereka yang tertarik untuk memesan PSK melalui tersangka Reza akan mengirim pesan melalui kotak masuk atau inbox Facebook.
Kemudian, bertukar nomor telepon dan transaksi dilanjutkan melalui aplikasi pesan WhatsApp.
"Jadi, dia (tersangka) melalui akun Facebook-nya itu sering menawarkan wanita yang bisa diajak untuk kencan," jelas Burhan.
Pengungkapan kasus tersebut, kata Burhan, diawali dari kegiatan patroli siber.

Dari hasil patroli siber itu, polisi menemukan salah satu akun Facebook yang bertindak dan sering menawarkan perempuan yang bisa diajak kencan.