KKSB Tewaskan 3 Anggotanya, TNI Akan Buru Egianus Kogoya Hidup atau Mati Bila Tak Ingin Menyerah
Tidak hanya dari anggota TNI saja, dari pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) disebutkan ada sekitar 7 sampai 10 orang tewas.
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM - Tidak terima atas gugurnya 3 anggota mereka, pihak TNI pun akan memburu pimpinan tertinggi Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua hidup atau mati.
Perang 'pecah' antara TNI vs KKB di Papua. Bahkan dari kejadian berdarah itu, 3 anggota TNI disebut gugur dalam baku tembak. Kamis (7/3), di Nduga, Papua.
Tidak hanya dari anggota TNI saja, dari pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) disebutkan ada sekitar 7 sampai 10 orang tewas.
Kabar terbaru dari perburuan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua ini cepat tersiar diberbagai pemberitaan.
Baca Juga:
Mantan Danjen Kopassus Pramono Edhie Jadi Pendonor Ani Yudhoyono, Dewi Perssik Ucap Subhanallah
Siapa yang Berhak Menyandang Gelar Puteri Indonesia 2019? Profil 39 Finalis dari Seluruh Indonesia
Silahkan Angkat Kaki dari Pasar, Perindag Ancam Pedagang yang Masih Gunakan Timbangan Non Standar
Info Lowongan Kerja Terbaru - Pertamina Buka 313 Posisi dan 11000 Loker BUMN, Cek Link Pendaftaran
Makeup Artis Bennu Sorumba di Unfollow Syahrini, Lambe Turah Ungkap Luna Maya Duluan Unfollow Inces
Kelompok Egianus Kogoya jadi dalang dalam kasus penyerangan di Distrik Mugi, Nduga, Papua, yang membuat 3 prajurit TNI gugur.
Kolonel Aidi menyatakan TNI tidak akan menoleransi kelompok apa pun yang mencoba-coba merongrong kedaulatan NKRI, termasuk kelompok Egianus Kogoya.
"Apalagi mereka mengangkat senjata dan mempersenjatai diri secara ilegal. Tidak akan ada negara mana pun di dunia ini yang mentolerir terhadap pemberontakan kedaulatan," tegasnya.
Kelompok Egianus jadi dalang penyerangan pekerja proyek Trans Papua pada awal Desember 2018. Mulanya disebut ada 31 pekerja yang tewas.
Saat itu, juru bicara kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, membenarkan Egianus Kogoya cs jadi dalang penyerangan tersebut.
Kolonel Aidi menegaskan saat ini sudah ada 600 personel TNI yang diterjunkan untuk pengamanan dan melanjutkan pembangunan jembatan. TNI akan bertindak tegas jika ada pihak mana pun yang mengganggu pembangunan.
Dari kabar yang didapat Tribunjambi.com ada sebanyak sembilan orang anggota KKB tewas, dan dari pihak TNI telah gugur 3 oang anggotanya.
Kronologi serangan yang diterima pasukan TNI di saat pihak TNI melakukan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena-Mumugu.
Pasukan TNI anggota Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum), sedang melaksanakan pengamanan dalam rangka proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena- Mumugu.
Baca Juga:
Tiap Tahun Banjir Jalan Desa Seponjen Putus, Warga Mengeluh Minta Ada Solusi
Terbaru, TNI dan KKB Papua Baku Tembak, Heli TNI Nekat Evakuasi 3 Mayat Anggota
Besok Terakhir! Begini Cara Daftar Online Pendamping PKH 2019 Kemensos RI di ssdm.pkh.kemsos.go.id
Ini Kelebihan Plafon PVC Hingga Diskon 10 Persen di Cahaya Gypsum
Berikut kronologi pertempuran tersebut seperti disampaikan Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, Kamis (7/3).
Pukul 08.00 WIT, pasukan TNI Satgas Gakkum kekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan.
Dan secara tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKSB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.
Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan, dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang ke dalam hutan belantara.
Sementara dari pihak KKSB, prajurit TNI berhasil merampas 05 pucuk senjata milik KKSB (jenis masih dalam penyelidikan).
Serta pihak TNI turut menemukan satu orang mayat (identitas dalam penyelidikan), dan diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKSB juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya.
Pukul 15.00 WIT, Dua unit helly jenis Bell tiba dari Timika untuk melaksankan evakuasi korban prajurit yang gugur, namun sebelum mendarat helly tersebut Kembali mendapatkan serangan dari KKSB.

Pasukan TNI membalas tembakan sehingga helly berhasil mendarat dan proses evakuasi dapat dilaksanakan dalam keadaan aman.
KKB Langsung Unggah Kronologi Versi Mereka Soal Penyerangan