394 Mahasiswa Unja Ikuti Diklat Kukerta
Peserta KKN Unja akan diberangkatkan menuju ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat di 12 desa dan Kabupaten Sarolangun di 10 desa.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bertempat di Balairung Unja, Kampus Pinang Masak Mendalo Indah, Rabu (27/2) lalu, sebanyak 394 mahasiswa dari enam fakultas mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) mahasiswa peserta KKN Universitas Jambi Tahun Akademik 2018/2019.
Peserta KKN Unja akan diberangkatkan menuju ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat di 12 desa dan Kabupaten Sarolangun di 10 desa.
Para mahasiswa yang rerata adalah mahasiswa semester VIII atau angkatan 2015 tersebut, nantinya akan terbagi ke dalam 31 kelompok dan 24 posko.
Beberapa fakultas yang mengikuti diklat Kukerta KKN Unja ini antara lain; Fakultas Ekonomi, Hukum, Pertanian, Peternakan, Fisipol dan Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Baca: Tunggangi BMW R1200, Fasha Takut Diajak Jumping
Baca: Berorasi Depan Ratusan Kader Nasdem di Bungo, Surya Paloh Targetkan 28 Kursi dari Sumatera
Baca: Peduli Lingkungan, Warga Kota Jambi Dukung Diet Kantong Plastik
Baca: DLH Kota Jambi Akan Rapatkan Sanksi bagi Supermarket yang Masih Gunakan Kantong Plastik
Pada pembekalan umum yang dilaksanakaan pada Rabu dan Kamis, (27-28/2) lalu, antara lain diisi dengan beberapa kegiatan, antara lain pembukaan diklat yang diwakili oleh Wakil Rektor III Prof. H. Ir. Abdul Aziz, MS, pemaparan mengenai Tri Dharma dan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi oleh Ketua LPPM Unja Dr. Ade Oktaviani, SE, MM, dan karakter Intelektual oleh Ketua Pupel Kukerta Unja Ir. Drs. Asrizal Paiman, M.Si, IPM.
Wakil Rektor III, dalam kata sambutannya mengharapkan generasi milenial dalam revolusi industri 4.0 ini mampu menerapkan kompetensinya, misalnya dalam bidang pertanian seperti membuat aplikasi untuk menghubungkan hasil produksi petani ke konsumen. Selain itu, mampu menjalin hubungan masyarakat di desa tersebut menjadi desa mandiri.

Di tempat yang sama, Kepala LPPM Universitas Jambi Dr. Ade Octavia, S.E., M.M. mengatakan, KKN adalah bentuk dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Diklat selama dua hari ini, dikatakannya, bertujuan sebagai pembekalan nyata sebelum beradaptasi di tengah masyarakat.
Ia juga mengharapkan agar para mahasiswa peserta KKN regular ini mampu menjaga nama baik Universitas Jambi, misalnya dengan tidak membuat konflik di desa lokasi KKN.
Baca: Ilsa Deswita Ceritakan Tanggung jawab Besar Menjadi Seorang Penerjemah, Simpan Rahasia Negara
Baca: Anggota DPRD Jambi Rame-rame Kembalikan Uang Suap ke KPK, Pengamat Hukum: Itu Tidak Menghapus Pidana
Baca: Si Cantik Nela Soraya Pilih Belajar Karate untuk Melindungi Diri, Ini Alasannya
Baca: Hitungan Menit, Terjadi Belasan Kali Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Jambi
Selain itu, ddiklat juga diisi dengan Pembekalan Khusus yakni bimbingan pra lapangan dari 1-8 Maret 2019 dengan isi kegiatan observasi atau survei ke lokasi desa, persiapan posko dan dinamika kelompok dan pada H-3 diisi dengan kegiatan penyerahan dan latihan pembuatan rencana program kerja yang diikuti oleh mahasiswa kukerta per kelompok dipandu oleh DPL (dosen pembimbing lapangan) yang bersangkutan.
Sebanyak 13 dosen pembimbing lapangan, salah satunya M.Farhan, MP, menjelaskan maksud diadakannya diklat ini, yakni agar mahasiswa siap dan mengerti juga dapat menerapkan program di lapangan dan bermanfaat bagi masyarakat. Kendala yang dihadapi adalah masa adaptasi dengan lingkungan dan komunikasi dengan masyarakat.
