Kadisdik Sayangkan Adanya Pungutan untuk Perpisahan Kelas Tiga di SMPN 1 Merangin

Menurut Zubir, saat ini harusnya tidak ada lagi yang namanya pungutan. Kalaupun ada, itu ada prosedurnya.

Penulis: Muzakkir | Editor: Duanto AS
capture Tribun Jateng.
Ilustrasi pungutan di sekolah. 

Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Adanya pungutan uang perpisahan di SMPN 1 Merangin, sangat disayangkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin, Zubir.

Kepada Tribunjambi.com, Zubir mengatakan meski iuran tak seberapa besar, namun jika dikalikan dengan jumlah siswa di sana, jumlahnya lumayan besar.

"Murid di sana tu banyak. Bisa belasan juta tu," kata Zubir.

Menurut Zubir, saat ini harusnya tidak ada lagi yang namanya pungutan. Kalaupun ada, itu ada prosedurnya.

Guru maupun kepala sekolah harus bijak.

harus meminta pendapat dari komite, orangtua siswa.

"Iya harusnya dirapatkan dulu. Barangkali ada yang keberatan," kata Zubir lagi.

Menurut dia, atas pungutan itu, Disdik telah memanggil kepala sekolah dan beberapa guru.

Dari keterangan yang dia peroleh, di sekolah tersebut memang ada pungutan, namun itu sesuai dengan kesepakatan siswa.

Meskipun begitu, dia sangat menyangkan adanya pungutan itu.

Baca Juga:

 Lagu Luna Maya Tak Bisa Bersamamu Viral, Gambarkan Kepedihan Cewek Tergores Hati, Download

 Ungkap Alasan Dukung Jokowi, Keluarga Sandiaga Uno di Gorontalo Sebut Jokowi Lebih Perhatian

 Oknum Kades Tega Lakukan Hubungan Intim Dengan ABG di Rumah Dinas

 UPDATE Harga Tiket Pesawat Maret 2019, Turun 40 Persen untuk Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia

Dia menyebut, kedepan tak ada lagi pungutan-pungutan yang memberatkan siswa dan orangtua.

"Saya minta, ini yang terakhir. Kedepan jangan sampai terulang lagi," tuturnya.

Untuk diketahui, ratusan murid di SMPN 1 Kabupaten Merangin diminta untuk mengumpulkan sejumlah uang.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved