Jhony Tewas Dikeroyok Satpam Universitas Negeri Medan, Kisah Anaknya Berusia 1 Tahun Bikin Terharu
Satpam di kampus Unimed itu menuding Jhony Silalahi dan temannya mencuri sepeda motor atau curanmor, nyatanya hal itu tidak terbukti
TRIBUNJAMBI.COM, MEDAN - Jhony Silalahi dan seorang temannya tewas diamuk Satpam kampus Universitas Negeri Medan pekan lalu.
Satpam di kampus Unimed itu menuding Jhony Silalahi dan temannya mencuri sepeda motor atau curanmor, nyatanya hal itu tidak terbukti.
Kisah pengeroyokan yang mengakibatkan kematian Jhony Silalahi membuat haru pihak keluarga dan kerabatnya apalagi tentang anaknya yang masih berusia satu tahun.
Jasson Silalahi, bocah berusia setahun ini harus belajar menerima kenyataan pahit.
Baca: Copa del Rey Real Madrid vs Barcelona, Ini Statistik Pertandingan dan Prediksi Skor El Clasico
Baca: Real Madrid vs Barcelona di Semifinal Copa del Rey 2019, Evening Stadndard Prediksi Messi dkk Menang
Hal tersebut dikarenakan ia harus kehilangan orang tua laki-lakinya setelah jadi amukan petugas keamanan kampus Unimed lantaran dituding telah melakukan aksi pencurian pada Selasa (19/2/2019) lalu.
Bocah berusia satu tahun itu sudah mulai merasakan kehilangan sosok yang selama ini dekat dengan dirinya.
Friska yang ditemui Tribun Medan di kediamannya menjelaskan, belakangan ini ia mulai bertanya, bapak mana.
"Saya perlahan-lahan menjelaskan meski berbohong kepadanya. Saya ngomong dengan anak saya 'bapak sedang kerja' terkadang saya bilang sedang pergi," ucapnya, Rabu (27/2/2019) dilansir Tribun Medan.
Jasson Silalahi sehari-hari lebih dekat dengan sang bapak dibanding dengan ibunya.
Baca: JADWAL Dilan 1991 Tayang Hari Ini 28 Februari 2019 di Beberapa Daerah, Medan Surabaya Jambi Jogja
Baca: Teriak Ganti Presiden di Acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama dan Tabligh Akbar, Delapan Pemuda Diciduk
"Kalau dia (Jasson) nakal, kan saya marahi tuh, ia pun mengadu kepada bapaknya. Almarhum (Jhony Fernando Silalahi) pun berkata 'jangan kau bentak-bentak dia' itulah kata-kata yang ku ingat," ucapnya.
Belakangan ini, sambung Friska, Jasson kalau rindu pegangi ponsel, lalu dia bilang 'hallo papa'.

"Terkadang air mata ku berlinang mendengarkan ia sedang telpon dengan bapaknya. Ia sudah mulai kehilangan sosok bapaknya," ucap wanita berkulit kuning Langsat ini.
Friska menceritakan pasca kejadian yang dialami suaminya hingga berujung kematian.
"Saat itu sekitar pukul 17.00 WIB, ia memang permisi sama aku mau ke Unimed. Saat itu ia baru siap antar galon air ke rumah. Pergilah ia bersama dengan temannya yang juga meninggal akibat dianiaya satpam kampus itu," katanya.
Baca: Siswi Korban Percobaan Perkosaan di Kerinci, ke Sekolah Sambil Jualan Gorengan
Baca: Siswa SD Diajak Nyanyi Lagu Pilih Prabowo - Sandiaga Uno, Oknum Guru Terancam Mendekam di Penjara
Masih dikatakan Friska, saat kejadian, ada yang ngabarin kepada pihak keluarga bahwa Jhony bersama temannya diamuk massa lantaran dituduh mencuri.
"Awalnya dituduh sebagai pencuri sepeda motor, karena pas keluar tidak dapat menunjukkan STNK karena STNK dibawa oleh bapak saya. Jadi saya terus menghubungi hpnya gak diangkat juga."
"Malah yang angkat orang lain yang bilang suami saya babak belur. Karena mendapat kabar tersebut aku bersama bapak mertua ke sana. Saya lihat sudah babak belur, sekarat."