Info Universitas Jambi
BEI, OJK dan Unja Launching Galeri Investasi Mobile Rektor Harapkan Mahasiswa Mengerti Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Universitas Jambi (Unja) mengadakan peluncuran Galeri Investasi Mobile
TRIBUNJAMBI.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Universitas Jambi (Unja) mengadakan peluncuran Galeri Investasi Mobile (GIM) Unja di Ruang Senat Gedung Rektorat Lantai III Unja Mendalo, Selasa (12/2) lalu.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan keinginan berinvestasi.
Kegiatan pembukaan dan peluncuran GIM dihadiri oleh Rektor Unja Prof. H. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D, Kepala OJK Provinsi Jambi Endang Nurjadin, Kepala Divisi Pengembangan Investor Erna Dewayani, Kepala Kantor BEI Jambi Fasha Fauziah, Dekan FEB Drs. Amril, M.M serta para mahasiswa Unja.
Rektor mengatakan, saat ini di Provinsi Jambi, tawaran-tawaran untuk berinvestasi sudah banyak sekali, bahkan banyak investasi bodong yang ditawarkan kepada masyarakat Jambi.
Baca: SESAAT LAGI! Link Streaming di HP Timnas U-22 Indonesia Vs Vietnam, Mulai 14.15 WIB TV Online
Baca: VIDEO: Keunikan Sumber Air Asin di Atas Gunung Inum Tinggi Sarolangun, Digunakan Sejak Ribuan Tahun
“Dengan adanya kegiatan ini, akan muncul pencerahan kepada mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini. Seperti yang diinformasikan tadi, hanya ada sekian persen yang mengerti tentang pasar modal, yang paham tentang bursa efek. Tapi khusus untuk mahasiswa Fakultas Hukum, saya yakin 100 mahasiswa Fakultas Hukum tersebut paham tentang pasar modal dan bursa efek karena pasar modal dan bursa efek merupakan mata kuliah wajib di Fakultas Hukum,” ujar rektor.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Jambi Endang Nurjadin mengatakan, sesuai dengan visi Unja yaitu Word Class Entrepreunership University maka sangat tepat sekali diadakan GIM di Unja.
“Kita ingin meningkatkan angka literasi dan inklusif keuangan pasar modal, tadi kan literasinya cuman 4,4%, artinya dari 100 orang yang paham pasar modal itu cuman empat orang, inklusif keuangan cuman 1,3% jadi 100 orang cuman 1%,” ujar Endang Nurjadin. Ia juga berharap dengan adanya kerja sama ini dapat mendiseminasikan apa yang kita harapkan terhadap output kegiatan ini.
“Dengan adanya kerja sama dengan bapak ibu dosen, kita harapkan multiplayer. Agen literasi keuangan OJK-nya bisa menyebar, sehingga masyarakat bisa banyak yang mengerti dengan pasar modal. Otomatis kalo mengerti produk keuangan yang legal, bapak ibu dosen dan mahasiswa yang ikut membantu mengedukasi, saya yakin masyarakat yang tergoda untuk investasi bodong akan semakin berkurang,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di website Unja dengan judul: PELUNCURAN GALERI INVESTASI MOBILE (GIM)