Penderita Gizi Buruk Masih Banyak, Tapi Indonesia Peringkat Kedua Negara Pembuang Makanan Terbanyak
Namun, menyelesaikan masalah kelaparan tidak akan bisa dilakukan tanpa berhenti membuat sampah makanan.
Penderita Gizi Buruk Masih Banyak, Tapi Indonesia Peringkat Kedua Negara Pembuang Makanan Terbanyak
TRIBUNJAMBI.COM - Ingatkah Anda ketika dimarahi oleh Ibu karena tidak menghabiskan makanan?
Atau mungkin hal itu terjadi baru-baru ini saja?
Salah satu penjelasan umum yang Ibu berikan adalah Anda tidak menghargai makanan, sementara banyak orang di dunia sedang kelaparan.
Baca: Hemat Mana Gas Elpiji dengan Jaringan Gas, Ini Pengakuan Warga yang Pakai Jaringan Gas Rumah Tangga
Baca: Penyelundupan Satwa Monyet Emas, Cendrawasih, Kakak Tua Berhasil Digagalkan Polres Tanjabtim
Baca: PDIP Tantang Sudirman Said Beberkan Bukti Pertemuan Rahasia Jokowi-Freeport
Nasihat itu benar, tetapi hanya sebagian dari cerita yang sebenarnya.
Seperti yang dipublikasikan dalam Journal of Sustainable Agriculture pada 2012, sebetulnya kita telah memproduksi cukup banyak makanan untuk 10 miliar orang, melebihi populasi dunia saat ini.
Namun, menyelesaikan masalah kelaparan tidak akan bisa dilakukan tanpa berhenti membuat sampah makanan.
“Anda bisa mengintensifikasikan produksi makanan secara berkelanjutan, tetapi bila Anda tidak menyelesaikan masalah sampah makanan, intensifikasi yang berkelanjutan ini hanya akan meningkatkan jumlah makanan yang terbuang,” ujar Sean de Cleene, Ketua Ketahanan Pangan World Economic Forum.
Sayangnya, masalah sampah makanan sangat serius dan kronis.
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) pernah memperkirakan bahwa sepertiga makanan yang diproduksi terbuang atau hilang begitu saja setiap tahunnya.
Jika dikonversikan menjadi uang, nilainya sekitar Rp 14 kuadriliun atau 14.000 triliun.
Untuk konteks Indonesia, paradoks kelaparan dan buang-buang makanan ini tergambar dengan jelas dalam laporan oleh Barilla Center for Food & Nutrition pada tahun 2016 dan 2018.
Baca: Ramalan Zodiak Sabtu 23 Februari 2019 - Cancer Sibuk, Libra Uang Bukan Segalanya, Leo Stres
Baca: Menguak Buzzer Hoaks Pilpres, Donatur Bersedia Sumbang Hingga Milyaran, Bagaimana Cara Kerjanya?
Food Sustainability Index yang dibuat oleh Barilla Center for Food & Nutrition menunjukkan negara kita peringkat 45 di antara 67 negara jika dilihat presentase jumlah makanan yang hilang dibandingkan yang diproduksi secara domestik.
Indonesia juga mendapat peringkat dua sebagai pembuang makanan terbanyak dari Barilla Center for Food & Nutrition pada 2016.
Sekitar 300 kilogram makanan per kapita terbuang setiap tahunnya di Indonesia, hanya kalah dari Arab Saudi yang membuang 427 kilogram per kapita per tahun.