Soeharto saat Muda Pernah Gagal Dalam Misi, Ditampar Atasan Karena Soekarno Menegur Lewat Telepon
Nama Mantan Presiden Soeharto hingga kini masih sangat diingat oleh para penerus bangsa.
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Mantan Presiden Soeharto hingga kini masih sangat diingat oleh para penerus bangsa.
Bukan karena masa jabatannya yang sangat panjang ketimbang presiden RI lainnya.
Tetapi, cerita dari mengawali karir saat menjadi seorang prajurit TNI hingga menjadi seorang presiden.
Cerita panjang mengawali karier Soeharto sebelum menjadi Presiden Kedua RI.
Baca Juga:
Kekasih Vanessa Angel, Bibi Ardiansyah Terciduk Dugem Bareng dengan Anya Geraldine
Profil Lengkap Prabowo Subianto, Mantan Pasukan Khusus, Nyapres 4 Kali & Pendiri Partai Gerindra
VIDEO: Live Streaming Liverpool vs Bayern Munchen, Pukul 03.00 di Babak 16 Besar Liga Champions
Terungkap, Ariel Noah Benar Jalan-jalan ke Turki Bareng Pevita Pearce, Foto Berduanya Beredar
Menumpas PKI, menjadi Komandan Mandala dalam operasi Trikora hingga menjadi Presiden Kedua RI.
Presiden kedua RI yang memerintah selama 32 tahun ini merupakan seorang Jenderal yang berpengalaman dalam berbagai operasi militer.
Pada zaman orde baru untuk melanggengkan kekuasannya Soeharto menggunakan tentara untuk menekan pihak-pihak yang mencoba menggangu.

Namun siapa sangka sosok yang ditakuti ini pernah mengalami hal tak menyenangkan ditampar oleh Alex Kawilarang seorang perwira pendiri Kopassus.
Sewaktu masih aktif bertugas di militer Soeharto pernah ditampar oleh pria yang satu ini.
Dalam sejarah dunia militer Indonesia, sosok Alex Evert Kawilarang merupakan nama yang tak asing lagi dikenal.
Pria kelahiran Batavia (kini Jakarta), 23 Februari 1920 ini pernah menempeleng Presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Penempelengan tersebut terjadi ketika Kawilarang menjabat sebagai Panglima selaku atasan dari Letkol Soeharto.
Sekitar tahun 1950-an, sebagai Panglima Wirabuana, Alex E Kawilarang melaporkan kepada Presiden Soekarno bahwa keadaan di Makassar sudah aman.

Namun Soekarno justru menyodorkan sebuah radiogram yang baru saja diterimanya yang melaporkan bahwa pasukan KNIL Belanda sudah menduduki Makassar.
Brigade Mataram, pasukan yang seharusnya mempertahankan kota Makassar saat itu juga dilaporkan telah mundur ke Lapangan Udara Mandai.