Rektor UIN STS Jambi Tolak Teken Pakta Integritas di Depan pendemo, Ini Penjelasan Warek II
Dalam unjuk rasa di depan Rektorat UIN STS Jambi, Selasa pagi (19/2), mahasiswa meminta rektor menandatangani pakta integeritas dan meminta ...
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) STS Jambi, Hadri Hasan, menolak menandatangani pakta integritas bermaterai berisi tuntutan mahasiswa.
Dalam unjuk rasa di depan Rektorat UIN STS Jambi, Selasa pagi (19/2), mahasiswa meminta rektor menandatangani pakta integeritas dan meminta merealisasikan tuntutan dalam waktu satu bulan.
Namun, rektor tidak menandatangani hal tersebut. Alasannya ada beberapa klausul di dalam pakta integritas yang kurang tepat.
Satu di antaranya, mahasiswa meminta memberhentikan oknum dosen yang melakukan intervensi terhadap mahasiswa.
"Ini tidak bisa seperti ini, memberhentikan. Kalau memroses pasti kami bisa lakukan, karena kami harus pangil dan kami tanyakan dulu kepada dosen yang bersangkutan, tidak bisa langsung memberhentikan," ujar Rektor UIN STS Jambi.
Sementara itu, setelah demo, Wakil Rektor II UIN STS Jambi, Hidayat, mengatakan pihaknya dalan waktu dekat akan mengadakan pertemuan dengan mahasiswa.
Hal ini juga menjadi kesepakatan dalam unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa sebelum membubarkan diri.
"Yang jelas nanti akan ada pertemuan dengan mahasiswa. Mereka menuntut untuk dilakukan perbaikan jalan, kemudian perbaikan pelayanan di fakultas-fakultas, kemudian juga mereka menuntut keterbukaan pengelolaan UKT. Intinya nanti akan kita adakan pertemuan satu atau dua hari ini," terangnya
Selain itu, dia juga menjelaskan mengenai alasan tidak dilakukannya penandatangan pakta integritas oleh Rektor UIN Jambi.
Dikatakan Hidayat, penandatanganan itu tidak etis dilakukan di depan mahasiswa dengan cara berdiri.
"Beberapa tuntutan tadi sebelum dituntut, kita sudah mulai lakukan, seperti jalan itu sudah kita mulai, tapi ya tadi kita minta sabar. Masalah tanda tangan, kenapa tidak tanda tangan karena tidak etis tangan tangan sambil berdiri, ada juga isi minta di berhentikan oknum dosen, kita tidak bisa langsung, kita ada proses," pungkasnya.
IKUTI KAMI DI IG
BREAKING NEWS 10-an Oknum Caleg Menguruskan KTP Warga ke Dukcapil, Fenomena Jelang Pileg 2019
Disdukcapil Kota Jambi Launching Kartu Identitas Anak, Ini Bentuknya yang Perlu Diketahui
Bawaslu Akan Evaluasi Soal Serangan Pribadi Saat Debat Calon Presiden Jokowi vs Prabowo