Inilah Kiprah GPS, Komunitas yang Peduli Kesehatan di Pesantren di Jambi
Hal inilah yang melatarbelakangi sebuah komunitas peduli kesehatan di pesantren, yaitu Gerakan Pesantren Sehat (GPS).
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Nurlailis
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Populasi masyarakat muslim di Jambi tergolong banyak. Jumlah itu seiring dengan jumlah pesantren yang ada di sana.
Siswa yang menempuh pendidikan di pesantren bisa tertular penyakit menular seperti scabies dan lain sebagainya.
Hal inilah yang melatarbelakangi sebuah komunitas peduli kesehatan di pesantren, yaitu Gerakan Pesantren Sehat (GPS).
GPS terbentuk pada April 2017 yang diinisiasi dr Mohammad Afif dan dr Setiawan.
Karena dr Afif yang pernah tinggal di pesantren dan mengetahui kehidupan di sana, melatarbelakangi terbentuknya GPS.
Bendahara GPS, Rizdhianty Savitri, menceritakan di Jambi banyak komunitas, namun belum ada yang bergerak di bidang pendidikan.

“Jadi, mereka mulai menjalankan kegiatan ini dengan bantuan dari teman-teman di bidang kesehatan. Pertama kali ada dua pondok pesantren binaan GPS yang berlokasi di Seberang dan Bahar,” ungkapnya.
Sejauh ini ada empat ponpes yang dibina oleh GPS.
Sistemnya berkelanjutan seperti mulai dari penyuluhan kesehatan, hingga membentuk dokter pesantren.
Itulah titik dari pesantren itu bisa mandiri. Sejauh ini pesantren yang sudah mandiri, yaitu Ponpes Ainul Yaqien dan As’ad.
CEO Bukalapak Minta Maaf, Begini Kata Presiden Jokowi: Kita Harus Bersika Bijak
Mustahil Ahok BTP Gantikan Maruf Amin Jadi Cawapres, 7 Fakta Ini Membuktikannya!
Kabar Terbaru Bruce Lee dalam Buku Matthew Polly: Penyakit Ini Memicu Dia Meninggal
Ingat Pendaftaran PPPK di ssp3k.bkn.go.id Tinggal Sehari, Segera Daftar Ini Syaratnya