Masuki Musim Kemarau, Kodim 0419/Tanjab tak Ingin Kecolongan. Babinsa Sosialisasi Karhutla di Desa

Diakuinya, pada tahun 2018 Karhutla sudah menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/darwin
Dandim 0419/Tanjab, Letkol Inf Muhammad Arry Yudhistira 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Darwin Sijabat

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Memasuki musim kemarau tahun 2019, kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap mulai menghatui warga Kuala Tungkal. Untuk mencegah hal itu, Kodim 0419/Tanjab tidak mau kecolongan.

Seperti dikatakan Dandim Letkol Inf Muhammad Arry Yudhistira, saat ini pihaknya gencar melakukan sosialosasi pencegahan Karhutla di wilayah pedesaan melalui Babinsa.

Baca: Bahas Masalah Karhutla, Batas Wilayah, dan Pariwisata, Pemkab Batanghari Teken MoU dengan Tebo

Baca: Ini Kata Danrem Elphis, Soal Karhutla di Jambi

Baca: Daftar Nama Purn TNI/ Polri Pendukung Capres. Dua Mantan Panglima Adu Strategi

"Kebakaran memang sangat merugikan orang banyak bahkan mencoreng nama bangsa. Untuk itu, TNI mengutamakan melakukan pencegahan daripada pemadaman. Jika sudah terjadi kebakaran baru di padamkan, itu sebenarnya sudah gagal," ungkap Arry.

Kebakaran mencoreng nama bangsa, karena menurut Dandim, dengan adanya kebakaran hutan maka kabut asap ada dimana-mana sehingga mengganggu penerbangan dan negara tetangga juga terkena imbas.

"Untuk itu kodim melalui babinsa kita, terus melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak membuka lahan dengab cara membakar, atau lebih baik menggunakan tenga manual, walaupun lebih capek tapi resikonya kecil dan tidak merugikan orang banyak," jelas Dandim.

kebakaran lahan di Tanjab Barat, beberapa waktu lalu
kebakaran lahan di Tanjab Barat, beberapa waktu lalu (tribunjambi/darwin)

Diakuinya, pada tahun 2018 Karhutla sudah menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Masyarakat kan butuh solusi bukan hanya janji, bagaiman solusinya? Nah itu dengan melakukan pencegahan. Seperti yang saya katakan tadi mencegah lebih baik dari pada membenah," pungkasnya.

Baca: Mobil BMW Langka yang Ini Masih Diburu oleh Kolektor Namun Miliki Harga yang Murah Tak Lebih dari

Baca: Kurang dari 24 Jam, Ditreskrimum Polda Jambi dan Polres Merangin Tangkap Tersangka Pembunuhan

Baca: Menikah Desember 2018, Aura Kasih Syukuran 4 Bulan Kehamilan Pertamanya, Penampilan Jadi Sorotan

Sementara itu Kenata, warga Kuala Tungkal berharap kejadian 2015 silam tidak terulang kembali. Sebab hal sangat mengganggu aktifitas dan perekonomian masyarakat.

"Kabut asap tahun 2015 lalu jangan terulang lah, itu bahaya dan merugikan negara dan masyarakat. Kita dak bisa ngapa-ngapain," terangnya, selasa (12/2/2019).(*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved