Pegawai Pemkab Tulangbawang Diperkosa Tukang Ojek, Dibawa Putar-putar Lalu Disekap Tiga Pria
Seorang pegawai Pemerintah Kabupaten Tulangbawang disekap kemudian diperkosa oleh tukang ojek yang menjadi langganannya sehari-hari.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pegawai Pemerintah Kabupaten Tulangbawang disekap kemudian diperkosa oleh tukang ojek yang menjadi langganannya sehari-hari.
Pegawai berusia 20 tahun berinisial SA ini tak menyangka orang yang setiap hari menjemputnya itu tega melakukan perbuatan keji tersebut.
Perempuan 20 tahun itu dicabuli tukang ojek yang sudah biasa mengantar-jemputnya ke dan dari tempat kerja.
Tukang ojek yang juga berinisial SA tersebut melakukan pemerkosaan tak hanya sendiri tapi bersama dengan kedua orang rekannya.
Aksi pemerkosaan dan pencabulan terhadap korban SA tidak hanya dilakukan oleh HE dan AN.
"Pelakunya ada tiga, yang dua sudah tertangkap yakni HE dan AN. Sementara satu pelaku berinisial SA sekarang masuk DPO (daftar pencarian orang)," papar Kapolsek TbT Kompol Zulfikar M mewakili Kapolres Tulangbawang AKBP Syaiful Wahyudi.
Aksi pemerkosaan dan pencabulan yang dilakukan HE, AN, dan SA terhadap korban SA itu terjadi pada Kamis 25 Januari lalu sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca: Prostitusi Online : Della Perez Terbang ke Surabaya, disebut Malu dan Terus Menangis
Baca: Tagar Terima Kasih Gus Dur #TerimaKasihGusDur Trending Topic, Ini Sejarah Imlek di Indonesia
Baca: Propaganda Rusia, Beda Pendapat, Fadli Zon Sebut Fitnah, Sandiaga Tanggapi Dingin
Baca: Beda Anak Ahok dan Veronica Tan Rayakan Imlek 2019, Si Sulung Ikut BTP, Dua Saudaranya Bersama Vero
Lokasinya di sebuah gubuk yang berada di areal perkebunan karet, terletak di pemekaran Tiyuh Panaragan.
Kejadian bermula ketika korban yang baru pulang bekerja di kantor Pemkab Tulangbawang Barat seperti biasa dijemput pelaku SA yang merupakan ojek abonemen korban.
Setelah dijemput lalu korban yang tanpa curiga diajak oleh pelaku SA menuju ke rumah keluarganya yang berada di Gunung Mekar SP5.
Setelah sampai di sana datanglah pelaku HE dan langsung mengambil HP korban.
"Waktu diminta HP-nya, korban tidak mau dan memberontak serta meminta segera diantarkan pulang," terang Zulfikar.
Bukannya diantar pulang oleh SA dan HE, korban malah dibawa ke rumah HE.
Kepada pelaku, korban kembali meminta diantarkan pulang.
Tetapi para pelaku tetap tidak mau, lalu pelaku AN yang sudah ada di rumah HE langsung mengajak korban pulang dengan diiringi oleh SA dan HE.