China Menantang AS, Jika Militer Mereka Nomor Satu Kenapa Takut

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang berkata, AS merupakan negara nomor satu

Editor: Nani Rachmaini
zoom-inlihat foto China Menantang AS, Jika Militer Mereka Nomor Satu Kenapa Takut
AP Photo/Bullit Marquez
Seorang marinir Filipina (ketiga dari depan) ikut tim pendaratan Batalion Marinir AS yang berpangkalan di Okinawa, Jepang, dalam latihan gabungan tahunan di St Antonio, Provinsi Zambales, wilayah Laut China Selatan di barat laut Manila, menjelang akhir Oktober 2011.

BEIJING, Tribunjambi.com - China menanggapi laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang menyatakan bahwa mereka merupakan salah satu negara yang dianggap sebagai ancaman.

Direktur Intelijen Nasional AS Daniel Coats dalam laporannya kepada Senat bahwa China dan Rusia memberi tantangan bagi kepentingan Washington.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang berkata, AS merupakan negara nomor satu di dunia serta militernya tidak ada tandingannya.

"Jadi, jika AS saja merasa ada ancaman dari segala arah, bagaimana dengan negara lain?" kata Geng dikutip Newsweek Rabu (30/1/2019).

"Saya tidak tahu dari mana ketakutan AS terhadap kami berasal," kata Geng. Dia menuturkan tidak ada keamanan absolut di dunia ini.

Geng juga memuji hubungan China dengan Rusia yang disebut berada dalam kondisi terbaik sepanjang sejarah kedua negara.

Menurut Geng, China dan Rusia bersama-sama melindungi perdamaian, keamanan, dan stabilitas baik kawasan maupun dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan China dan Rusia semakin mesra karena mempunyai kesepahaman soal pengaruh AS yang dianggap berbahaya bagi agenda mereka.

Meski Presiden Donald Trump sempat menyiratkan ingin bekerja lebih dekat dengan dua negara, dua tahun pemerintahannya membuat AS semakin mnejauh.

Baca: Rocky Gerung Bilang Justru Jokowi yang Memiliki Beban Masa Lalu, Bukan Prabowo

Baca: Gara-gara Ini Nyaris Perang Dunia III, Beruntung Pak Harto Berhasil Mendinginkan Suasana

Beijing dan Moskwa dianggap sebagai musuh jika berdasarkan dokumen seperti Strategi Keamanan Nasional, Strategi Pertahanan Nasional, hingga Tinjauan Pertahanan Rudal 2019.

Dalam dokumen rudal itu, AS berniat memasang sistem pertahanan yang bisa mendeteksi dan menghancurkan rudal dari luar angkasa.

Sebagai balasan, China dan Rusia memperingatkan potensi perlombaan senjata. Ketiga negara mulai mengembangkan senjata hipersonik.

Rusia mengklaim bahwa rudal hipersonik bakal segera difungsikan. Sementara Beijing mengembangkan sistem pertahanan untuk menangkal senjata hipersonik tersebut.

Washington, di satu sisi, masih mempunyai keunggulan dalam bidang teknologi. Namun Institut Perdamaian AS menuturkan ada kans AS bakal kesulitan melawan China atau Rusia.

Lebih lanjut, Geng berharap AS bisa mengesampingkan pikiran negatifnya, dan bergandengan tangan dengan China serta Rusia untuk menciptakan perdamaian dunia.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved