Cerita Petinggi Bank BCA Asal Jambi, Soal Ikan di Cina Pake Barcode Hingga Es Kipas
"Pada tahapan yang akan datang tahapan ke empat kita tidak dilayani orang. Akan tetapi kita dilayani robot," terangnya.
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedy Nurdin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - 2019 menjadi awal perubahan besar. Beralih dari pelayanan konvensional ke pelayanan digital.
"Harus Power Full digital, kalau tidak go digital pasti tertinggal," kata Wani Sabu, di acara Mojok Tribun dengan tema "Outlook 2019" yang berlangsung di Swiss-Ballroom, Swiss-Belhotel Jambi, Rabu (30/1/2019).
Nama Wani Sabu mestinya tak asing ditelinga kita. Terutama saat bicara perbankan. Ia merupakan wanita kelahiran Jambi yang kini menjabat sebagai Executive Vice President Center of digytal PT Bank Central Asia (BCA).
Dalam kegiatan ini Wani Sabu memberi pencerahan bagi para pelaku usaha tentang bagai mana dunia digital saat ini memegang peranan penting.
Baca: Ini Kata KPU, Soal Batasan Pendamping Pemilih Disabilitas
Baca: Sebelum Mengakhiri Hidupnya, Siswi SMP di Pauh yang Gantung Diri, Tulis Pesan Buat Orangtuanya
Baca: Video Syur Siswi SMP Durasi 6 Menit Tersebar, Nasibnya Kini Saat Sudah SMA Seperti Ini
Bahkan peran dunia digital bisa merubah atau bahkan mengancam usaha apapun yang di bangun jika tidak menggunakan digital maka akan tertinggal dalam persaingan.
"Orang tidak berani melangkah itu resiko terbesar akan bangkrut duluan," katanya.
Ia memaparkan adanya siklus evolusi dunia digital saat ini. "Kalau dulu untuk menabung nasabah harus ke bank. Dengan sistem pelayanan konvensional yang bisa memakan waktu yang cukup lama," katanya.
Namun, dalam evolusi digital secara perlahan semua beralih, ada empat tahapan mulai dari pelayanan manual, evolusi kedua orang ketemu mesin seperti ATM.
Baca: Video Vanessa Angel Satu Ini Ditonton Hingga 3 Juta Kali, Padahal Tidak Ada Suaranya
Baca: 5 Besar Negara dengan Militer Terkuat, Satu Negara Ini Punya Banyak Rakyat Miskin
Baca: Vonis Iwan Mercy Dianggap Terlalu Ringan, Ayah Eko Minta Besannya Kembalikan Rp 1,1 M
Di tahap evolusi ketiga sistem transaksi beralih dengam mobile atau smart phone dan internet. Dimana semua transaksi dilakukan lewat dari genggaman.
"Pada tahapan yang akan datang tahapan ke empat kita tidak dilayani orang. Akan tetapi kita dilayani robot," terangnya.
Bahkan di kota besar di Indonesia sudah ada beberapa kantor BCA yang sidah melakukan pelayanan dengan Robot seperti di My BCA.
Bahkan saat ini kata Wani Sabu, di bebrapa negara asia sudah memanfaatkan teknologi robot dalam pelayanan publik.

"Pelayanan robot seperti di Korea, di bandara internasionalnya. Kita bertanya dengan bahasa Indonesia maka di jawab dengan bahasa indonesia. Kita ajak selfi dia matanya love-love. Kalau ada yang tidak bisa di jawab dia matanya sedih," kata Wani mengundang tawa tamu Mojok Tribun.
"Di Cina inovasi sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu. penjual sayur juga sudah pake barcode. Beli ikan tidak usah bawa dompet tinggal barcode," sambungnya.