Tuai Pro dan Kontra, Taman Nasional Komodo Bakal Ditutup, Begini Faktanya Hingga Komodo Makin Kurus

Rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menutup lokasi wisata Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo menuai pro dan kontra.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
wikipedia
Komodo 

Tuai Pro dan Kontra, Taman Nasional Komodo Bakal Ditutup, Begini Fakta-faktanya

TRIBUNJAMBI.COM - Rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menutup lokasi wisata Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo menuai pro dan kontra.

Pasalnya, jika rencana ini direalisasikan, maka Taman Nasional Komodo tidak akan bisa dikunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

Lalu, apa pertimbangan Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang ingin menutup lokasi wisata Taman Nasional Komodo?

Berikut fakta-faktanya yang telah dihimpun Pos-Kupang.com dari berbagai sumber.

Baca: Pertamina Gerah dan Disebut Ilegal, Bensin Eceran Pertamini Dilaporkan ke BPH Migas

Baca: Baru Datang Beberapa Personel, Denjaka sudah Habisi Perompak Somalia, Kayak Film Captain Phillips

1. Ditutup selama 1 tahun

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menyampaikan akan menutup TNK selama kurang lebih satu tahun. Pemerintah NTT berencana ingin melakukan penataan terhadap kawasan TNK agar menjadi lebih baik.

"Kami akan menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun. Pemerintah NTT akan melakukan penataan terhadap kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi lebih baik, sehingga habitat komodo menjadi lebih berkembang," kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, seperti yang dikutip dari Antara.

2. Komodo makin kurus karena rusa berkurang

Viktor juga menambahkan, penutupan TNK ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan populasi komodo dan rusa yang menjadi makanan utama hewan purba tersebut.

Viktor mengatakan, penutupan Taman Nasional Komodo guna mempermudah pemerintah daerah menata kawasan wisata itu.

Namun, ia tidak menjelaskan terkait waktu penutupan kawasan Taman Nasional Komodo tersebut.

Menurutnya kondisi habitat komodo di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores itu sudah semakin berkurang.

Selain itu kondisi tubuh komodo yang kecil, dinilai sebagai dampak dari berkurangnya rusa yang menjadi makanan utama komodo.

"Kondisi tubuh komodo tidak sebesar dulu lagi, karena populasi rusa sebagai makanan utama komodo terus berkurang karena maraknya pencurian rusa di kawasan itu," tegas Viktor.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved