Satu Gigi Buaya Copot, Meronta-ronta saat Anggota TNI AD Duduk di Atas Badannya

Buaya itu terus-menerus meronta, menggerakkan badannya untuk melawan serangan manusia. Satu gigi depan buaya itu lepas.

Editor: Duanto AS
IST
Anggota TNI AD, Serda Arsyad, duduk di atas leher buaya yang hendak dievakuasi, Senin (14/1/2019). 

Buaya itu terus-menerus meronta, menggerakkan badannya untuk melawan serangan manusia. Satu gigi depan buaya itu lepas.

TRIBUNJAMBI.COM, MANADO - Ada cerita menarik di balik proses evakuasi buaya pemakan Deasy Tuwo yang membutuhkan tenaga 20 orang.

Tidak mudah mengevakuasi buaya itu dari kolam di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Senin (14/1/2019).

Banyak orang terlibat dalam evakuasi yang dipimpin Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara.

Buaya Pemangsa Deysi dievakuasi (Tribun manado / Andrew Pattymahu)
Buaya Pemangsa Deysi dievakuasi (Tribun manado / Andrew Pattymahu) ()

Buaya berbobot 600 kilogram dan panjang sekira 5 meter tersebut hendak dibawa ke Pusat Penangkaran Satwa (PPS) Tasik Koki, di Desa Pimpin, Kecamatan Kema, Minahasa Utara.

Selain tim BKSDA, evakuasi juga melibatkan masyarakat setempat dan anggota TNI dari Koramil 1302-07/Tombariri.

Satu di antara anggota TNI yang terlibat adalah Serda Arsyad.

Dia menceritakan ketegangan mengevakuasi reptil raksasa tersebut.

Baca Juga:

 Hasil Pemeriksaan Vanessa Angel 9 Jam, Terungkap Isi Percakapan dengan Bahasa Hot

 Kayak Kuntilanak Tiba-tiba Nongol, Jadi Apa Makna #MantanItu Buat Kalian?

 Alasan Rocky Gerung Tak Pernah Kritik Prabowo Akhirnya Terungkap, Hal Remeh Temeh Ini

 Tragedi Maut di Sirkuit Sentul, Biker Igbal Hakim Tewas, Naik Motor Jalanan Terkencang di Dunia

Saat buaya berhasil dievakuasi, sorakan masyarakat yang menonton pun menggema.

"Ini pengalaman besar dan pertama kali saya ditugaskan untuk taklukan buaya dan mengambil bagian dalam evakuasi," tutur Arsyad.

Saat ditugaskan komandannya untuk membantu masyarakat setempat dan petugas BKSD, dengan semangat pria yang juga berugas sebagai Bintara Pmbina Desa (Babinsa) setempat itu turun berjibaku menaklukkan sang buaya.

Tonton videonya:

Dia mengatakan sejak awal peristiwa nahas tersebut, Arsyad turun melakukan kontrol, monitor dan menongkrongi tempat kejadia perkara di CV Yosiki atau tempat pembibitan mutiara milik warga Jepang.

Dia menceritakan proses evakuasi secara manual, pakai tali nilon, tali kapal, lem lakban dan selembar papan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved