Dua Sniper Legendaris Amerika, Seorang Diri Bunuh 109 Tentara, Ini Kisahnya

TRIBUNJAMBI.COM--Las Vegas, AS (2/10) diguncang oleh aksi serangan penembak jitu (sniper) yang

Editor: ridwan
Steyr Mannlicher
Ilustrasi Sniper 

TRIBUNJAMBI.COM--Las Vegas, AS (2/10) diguncang oleh aksi serangan penembak jitu (sniper) yang mengakibatkan puluhan orang meninggal.

Tragedi berdarah ini sebenarnya bukan merupakan hal baru dan mengejutkan karena sudah sering terjadi meskipun jumlahnya korbannya terbilang lebih sedikit.

Tapi orang bersenjata di AS yang nekat menembaki kerumunan orang yang jelas merupakan seorang penembak yang handal mengingat jumlah korbannya lebih dari 50 orang, belum termasuk puluhan orang lainnya yang terluka.

Untuk menemukan orang yang memiliki kemampaun menembak handal seperti sniper di seantero AS memang tidak sulit mengingat hampir semua warganya bisa memiliki senjata api dan juga memiliki tradisi berburu.

Maka warga AS yang memiliki kemampuan menembak jitu akan menjadi manusia yang makin mematikan ketika bergabung dengan militer dan dikirim ke medan perang.

Baca: Kisah Selingkuh Dosen Sedang Gulat dengan Mahasiswi Digerebek Istri, Dosen Putuskan Memilih Satu

Para sniper jagoan militer AS pun menjadi terkenal berkat prestasi tempurnya karena sukses membunuh orang-orang penting, terutama prajurit musuh berpangkat jenderal seperti yang pernah dilakukan oleh anggota US Army, Carlos Hathcock.

Selain memiliki sniper legendaris seperti Carlos Hathcock yang pernah menembak mati 93 pasukan lawan, militer AS, khususnya US Army, juga memiliki sniper handal yang terbukti kehebatannya di medan tempur Vietnam, yakni Adelbert F Waldron.

Kemampuan Waldron bahkan lebih hebat dibandingkan Hathcock. Pasalnya dalam tugas tempur sebagai seorang sniper, Waldron behasil menembak mati sebanyak 109 personel pasukan musuh.

Sebelum bergabung dengan 9th Infantry Division, Waldron terlebih dahulu bertugas di US Navy selama 12 tahun (1953-1965).

Baca: Kawanan Curanmor yang Resahkan Warga Tebo Diringkus Polisi, 1 Orang Terpaksa Dihadiahi Timah Panas

Ketika bergabung ke US Army dengan pangkat sersan pada tahun 1968, Waldron langsung dikirim ke Vietnam dan ditempatkan di Company B, 3rd Battalion, 60 th Infantry Regiment, 9th Infantry Division.

Salah satu alasan Waldron bergabung ke US Army adalah kemahirannya menembak jitu.

Berkat kemampuanya itu, oleh komandan divisinya, Letjen Julian J Ewell, Waldron dipercaya untuk melatih para calon sniper yang berlatih di 9th Infantry Sniper School.

Sebelum diterjunkan ke Vietnam, personel pasukan 9th Infantry Division telah dilatih secara khusus untuk terjun ke palagan Vietnam khususnya di Delta Mekong.

Baca: Pasukan SAS Inggris Ditakuti, Tapi Pernah Kalah Lawan Kopassus, Hutan Kalimantan Jadi Saksi

Tugas utama pasukan yang baru diaktifkan sejak PD II itu adalah mencegah penyusupan pasukan Vietnam Utara lewat aliran sungai.

Untuk mendukung operasional 9th Infantry yang bergerak di sungai Mekong kekuatannya terbagi ke dalam sejumlah unit Mobile Riverine Force (MRF).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved