Editorial
Saatnya Jambi Punya Stadion Berkelas
Kalaulah setiap tahun hanya digelar di Stadion Tri Lomba Juang atau Stadion KONI, sampai kapan kabupaten/kota akan memiliki stadion yang representati
SELAMA ini setiap kali perhelatan Gubernur Cup selalu dilaksanakan di Kota Jambi.
Fasilitas barangkali jadi pertimbangannya. Amat jarang Kabupaten/Kota diberi kesempatan menjadi tuan rumah. Padahal Kabupaten/kota juga memiliki hak untuk ajang tahunan dalam rangka HUT Provinsi Jambi tersebut.
Dan tahun ini, Kabupaten Merangin menjadi tuan rumah Gubernur Cup 2019, pertandingan bola yang bergengsi untuk standar lokal tersebut. Bumi Tali Undang Tambang Teliti sudah memiliki lapangan yang lebih dari cukup, walau dari standar nasional masih jauh panggang dari api.
Baca: Duel Pemain Luar Negeri di Laga Merangin Vs Bungo Bakal Seru, Jadwal Gubernur Cup 2019 Hari Ini
Baca: Gubernur Cup 2019, Babak Pertama, Bungo Vs Muarojambi Berakhir 3-0
Mungkin saja, ditunjuknya Kabupaten Merangin adalah "hadiah" atau kompensasi atas kegagalan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Semestinya perhelatan Porprov itu di Kabupaten Merangin November lalu, namun mereka tidak siap dengan alasan bersamaan dengan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Merangin.
Maka dialihkan ke Bungo-Tebo, tapi lagi-lagi tak siap, dan akhirnya KONI Provinsi yang menanggung "beban" ini.
Kembali kepada topik Gubernur Cup, sebetulnya perhelatan ini biasa saja digilir ke setiap kabupaten/kota.
Artinya agar kabupaten/kota juga merasa memiliki tanggung jawab dan berkesempatan menjadi tuan rumah Gubernur Cup.
Mereka pun berkesempatan berlomba-lomba untuk memperbaiki fasilitas olahraganya, paling tidak mempercantik lapangan sepak bola agar bisa menjadi tempat "merumput" bagi cikal bakal pemain hebat yang bisa mempertaruhkan nama Jambi di tingkat nasional ataupun internasional.
Kalaulah setiap tahun hanya digelar di Stadion Tri Lomba Juang atau Stadion KONI, sampai kapan kabupaten/kota akan memiliki stadion yang representatif.
Sampai kapan pemain-pemain daerah mau menikmati lapangan yang bagus. Karena di sana tidak ada fase kompetisi untuk memperbaiki fasilitas.
Barangkali ajang Gubernur Cup adalah menjadi tolok ukur untuk menaikkan kelas lapangan bola di daerah.
Baca: Mahasiswi Alami Pelecehan Seksual oleh Dosen
Baca: Oknum Dosen NTT Digerebek Anak & Istri di Kamar Bersama Mahasiswi, Pelakornya Nantang
Baca: Ungkap Kasus Pelecehan Seksual Ayah-Anak di Sabak, Polres Tanjab Timur Lakukan Tes DNA
Terus terang terkadang kita sangat miris menyaksikan lapangan bola sekelas Stadion Tri Lomba Juang yang nota bene berada di pusat kota dan ibukota Provinsi Jambi, kondisinya memprihatinkan.
Sebagai ibukota Provinsi Jambi, mungkin Pemkot dan Pemprov Jambi perlu bersinergi untuk mewujudkan sebuah atau dua lapangan yang mumpuni.
Lapangan KONI yang berada di tengah pemukiman masyarakat sudah sangat mendesak untuk direlokasi ke tempat yang lebih lapang.
Namanya juga lapangan bola, tentu saja harus lapang, dan luas tidak nyesak dan padat seperti keberadaan Stadion Tri Lomba Juang saat ini. (*)