Ancaman Andi Arief, Hari Ini Laporkan Pengurus PSI, Komisioner KPU ke Bareskrim, Somasi Akun TNI AU
Andi Arief mengaku telah mendapatkan kekejaman verbal oleh pengurus PSI dan seorang komisioner KPU.
Andi Arief Ancam Lapor ke Bareskrim Polri Pengurus PSI, Komisioner KPU dan Somasi Akun TNI AU ke KASAU
TRIBUNJAMBI.CIM - Andi Arief Wakil Sekjen Partai Demokrat, berencana melaporkan pengurus PSI dan Komisioner KPU ke Bareskrim Mabes Polri hari ini Rabu (9/1/2019).
Selain rencana melaporkan pengurus PSI dan satu diantara Komisioner KPU , Andi Arief juga bakal melayangkan somasi ke Kepala Staf Angkatan Udara terkait cuitan akun resmi TNI AU.
Hal ini disampaikan Andi Arief melalui akun twitternya pada Selasa (8/1/2019).
Dalam cuitannya Andi Arief mengaku telah mendapatkan kekejaman verbal oleh pengurus PSI dan seorang komisioner KPU.
Baca: Andi Arief Ancam Laporkan 200 Akun Twitter yang Menyebutnya Penyebar Hoax, Kecuali Minta Maaf
Baca: Hoaks Surat Suara Tercoblos, Polisi Tetapkan 2 Tersangka, Ini Dia Sosoknya, Terancam Pidana
"Besok saya akan melaporkan ke Bareskrim polri terhadap kekejaman verbal
terhadap saya:
1. Pengurus PSI
2. Seorang Komisioner KPU
Dan mengirim somasi kepada Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) yang membiarkan kekejaman serupa yg dilakukan akun resmi kesatuan di Twitter," tulisnya dalam akun @AndiArief_ pada Selasa 8 Januari 2019 pukul 18.09 WIB.
Klarifikasi Andi Arief
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief memberikan klarifikasi terkait tudingan dirinya menyebarkan berita hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.
Hal itu disampaikan Andi Arief melalui unggahan video di akun Twitter-nya, @AndiArief__, Selasa (8/1/2019).
Andi Arief mengatakan dirinya tidak pernah terlibat dalam penyebaran berita hoaks terkait 7 kontainer surat suara tercoblos.
Hal itu dibuktikannya dengan menghubungi dua orang wartawan dan dua orang TNI untuk melakukan pengecekan.
"Mereka enggak ngerti, saya enggak terlibat dalam pembuatan hoaks itu."
"Saya ketika menerima itu (berita hoaks) melakukan pengecekan ke dua wartawan media yang cukup terkemuka, minta tolong kawan saya, dua orang TNI untuk mengecek."

"Saya bilang 'Ini hati-hati, kalau ini bener berbahaya, kalau enggak bener juga berbahaya bisa jadi hoaks, tolong dicari informasi kebenarannya', termasuk juga saya minta wartawan itu untuk tanya ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), tapi tidak ada jawaban malam itu."
"Jadi saya menanyakan itu di twit sebenarnya niat saya baik, tapi kalau niat baik ini saya akan dikriminalisasi, ya silakan sajalah," kata Andi Arief.