Dijalani Hingga Berminggu-minggu, Kisah Polisi Menyamar Hingga Pahit Getir Dilakoni sebagai Pemburu
Kisah Polisi yang menyamar jadi tukang bakso hingga jualan sekoteng untuk menangkap buronan dan bukan jadi hal yang mudah.
Dijalani Hingga Berminggu-minggu, Kisah Polisi Nyamar Hingga Pahit Getir Dilakoni sebagai Pemburu
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah Polisi yang menyamar jadi tukang bakso hingga jualan sekoteng untuk menangkap buronan dan bukan jadi hal yang mudah.
Berbagai upaya dilakukan polisi untuk bisa mengungkap kasus kejahatan. Selain memeriksa tempat kejadian perkara, memeriksa saksi, dan mengumpulkan barang bukti, kadang polisi harus menyamar.
Tak setiap tindak kejahatan pelakunya terang benderang. Misalnya ada saksi yang melihat tindak kriminal tersebut dan ada barang bukti yang ditinggalkan.
Kadang, tindakan kejahatan sangat minim barang bukti. Di sini polisi yang bertugas di lapangan turun tangan. Mereka turun ke jalan, menelusuri setiap informasi agar pelaku bisa ditangkap.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.
Terkadang, aksi kejahatan hanya meninggalkan sedikit sekali bukti dan sangat minim kesaksian. Karenanya, untuk menungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.
Baca: Terancam Bubar 2019, Deretan Grup K-Pop yang Bakal Kehabisan Kontrak di Tahun Ini Selain Wanna One
Baca: Ini Kategori Perusahaan yang Wajib Memiliki Amdal, 3 Perusahaan di Batanghari Lakukan Penilaian
Baca: DLH Kabupaten Batanghari Akhirnya Bisa Terbitkan Izin Amdal, Ini Penjelasannya
Baca: Penampakan Tampang Baru Avanza dan Xenia 2019, Miliki Lampu Utama Bertingkat dan Sudut Lebih Tegas
KAMI DI INSTAGRAM:
"Kadang mereka harus berperan sebagai pedagang bakso, nasi goreng, dan berkeliling ke pelosok kampung hingga berhari-hari," ujar AKBP M Rifai belum lama ini.
Satu perwira di Satreskrim Polrestabes Bandung, Tri, sempat mengisahkan pengalamannya menangkap penjahat dengan kisah-kisah penyamarannya kepada Tribun Jabar, belum lama ini.
"Pernah kalau siang jualan bakso, malam jualan sekoteng. Pernah juga jadi tukang becak, tukang parkir, jadi hansip pernah. Dijalani sampai berminggu-minggu," kata Tri.
Selama penyamaran, ia berinteraksi sebagaimana halnya pedagang.
Beragam penyamaran itu biasa dilakukan di tempat-tempat tidak jauh dari tempat kejadian sebuah perkara. Tujuan dari penyamaran untuk menggali keterangan dan mencari barang bukti.
"Karena begini, saksi di lokasi kejadian itu kadang tidak bisa dimintai keterangan jika mengaku sebagai polisi, saksi jadi bungkam atau segan. Untuk menyiasati itu, ya, nyamar," ujar Tri.
Baca: Ramalan Zodiak 3 Januari 2019, Bakal Banyak yang Spekulasi Karier, Cinta dan Keuangan, Seru Nih!
Baca: Dosen Pembimbing Skripsi Dian Sastro, Rocky Gerung Jomblo 56 Tahun, Ini Kultwit tentang Menikah?
Baca: Terungkap, 2 Napi Koruptor Lapas Izin Berobat Keluar Pakai Ambulans, Ternyata Malah Kelayaban
Baca: Hasil Pertandingan Liga Inggris Pekan 21, Catat Kejutan dan Kemenangan Tim Papan Atas di Awal 2019
Bagi polisi seperti Tri, satu hal yang mereka yakini. Sebuah tindak pidana bagaimanapun modusnya, pasti meninggalkan jejak, sekalipun jejak itu hanya secuil. Teknik penyamaran adalah salah satu cara untuk mengungkapnya.
Pahit getir ia lakoni sebagai pemburu. Melewatkan waktu bersama keluarga hingga biaya. Namun, ia menegaskan itu bukan sebuah kendala.