Sandi-sandi Rahasia 'Remeh-temeh' yang Dipakai Kopassus, Sekali Dengar Langsung Siap Tempur
Kata-kata yang dipilih untuk dijadikan sandi Kopassus, terkadang hal-hal yang terdengar remeh-temeh
Kata-kata yang dipilih untuk dijadikan sandi, terkadang hal-hal yang terdengar remeh-temeh. Namun, saat seorang prajurit Kopassus, langsung siap.
TRIBUNJAMBI.COM - Sandi-sandi rahasia selalu digunakan Kopassus saat misi penting berbahaya.
Kata-kata yang dipilih untuk dijadikan sandi, terkadang hal-hal yang terdengar remeh-temeh. Namun, saat seorang prajurit Kopassus, langsung siap.
Satu di antara tim kecil intelijen Kopassus yang kerap menggunakan sandi adalah personel Nanggala. Tim ini berada di bawah organisasi (military order) Pasukan Sandiyudha ( Kopassandha).
Tentang Kopassandha:
- Nama lengkap: Komando Pasukan Sandi Yudha
- Pemberian nama: 17 Februari 1971
- Operasi: Operasi di Timor Timur, angkatan utama pertama yang tiba di Dili pada 1975, mmeburu tokoh Fretelin.
- Operasi pembebasan sandera pesawat DC-9 Woyla Garuda Indonesian Airways, dll.
- Perubahan nama: Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus, pada 26 Desember 1986.
Baca: Perwira Kopassus Kaget, Disuguhi Air Aneh Tapi Nekat Minum, Strategi Misi di Negeri Asing
Baca: Kopassus Bikin Pasukan Elite AS Klenger dan Kaget, Mengapa Bisa Menembak dalam Gelap?
Baca: Pilot Ditampar Saat Akan Ambilkan Konde Bu Tien yang Terjatuh, Rahasia Kesaktiannya?
Baca: Tuduh TNI Culik 5 Warganya, TNI Ungkap Fakta Sebaliknya, Ternyata Malaysia Sedang Tutupi Borok
Nama besar Kopassus membuat masuh menjadi gentar di saat harus berurusan dengan pasukan baret merah ini.
Mulai dari pertempuran hingga intelijen, Kopassus memiliki kemampuan tersebut.
Intelijen ini kerap diturunkan terlebih dahulu sebelum dimulainya operasi.
Satu di antara kisah kehebatan intelijen Kopassus, saat digelar operasi Dwikora.
Dalam legenda Kitab Mahabarata dikenal adanya pusaka ampuh bernama Nanggala.
Pusaka ini merupakan tombak bergagang pendek yang sangat ampuh, milik Prabu Baladewa dari Kerajaan Mandura.
Jika Nanggala digunakan, misalnya ditancapkan ke bumi, maka akan segera terjadi gempa dahsyat yang luar biasa.

Terinspirasi kehebatan senjata ini, Danjen Kopassus Brigjen TNI Yogie Soewardi Memed atau lebih dikenal sebagai Yogie S Memed (1975) kemudian menggunakan "Nanggala" sebagai nama tim kecil intelijen Kopassus.
Sebagai tim kecil intelijen Kopassus, personel Nanggala berada di bawah organisasi (military order) Pasukan Sandiyudha (Kopassandha).