IHSG

Inilah 10 Saham Pemimpin di Bursa Sepanjang 2018, BCA di Posisi Pertama

Meski kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini tidak terlalu oke, sejumlah saham kapitalisasi besar masih mencetak

Editor: Fifi Suryani
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Meski kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini tidak terlalu oke, sejumlah saham kapitalisasi besar masih mencetak kinerja gemilang dan menjadi saham leader. 

Hingga penutupan perdagangan Jumat (21/12), IHSG masih minus 3,02%.

Penurunan indeks antara lain didorong turunnya harga saham-saham kapitalisasi besar. Indeks LQ45 turun 8,36% sejak awal tahun.

Saham kapitalisasi besar di posisi pertama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sejak awal tahun, harga saham ini naik 18% dan mendorong indeks naik 85,4 poin.

 

Perang Dunia III Bisa Terjadi di 5 Tempat Ini, Salah Satunya Dekat dengan Indonesia

Pernikahan Siri Guru Mengaji dan Muridnya, Terungkap Setelah Korban Hamil Dua Bulan

XL Axiata Luncurkan Program Belajar Online, Terkhusus bagi Perempuan

Sudjiwo Tedjo Sebut Senang Melihat Prabowo Menari, Ini Tanggapan Capres No Urut 02

Analis menilai, fundamental saham-saham leader tersebut memang positif.

"Perbandingan laba kuartal ketiga tahun ini dan kuartal sebelumnya cukup bagus," ujar analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta, Senin (24/12).

Di sembilan bulan pertama tahun ini, BBCA mencatat kenaikan laba bersih hampir 10% menjadi Rp 18,51 triliun.

Sedang CPIN mencatat kenaikan laba bersih 79% menjadi Rp 3,47 triliun.

Namun Nafan menilai kenaikan harga saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) didorong faktor berbeda.

Harga saham ini naik tinggi lantaran investor memburu saham baru IPO. TCPI baru melepas saham di bursa pada Juli lalu.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menambahkan, harga saham BBCA juga bergerak positif lantaran upaya sejumlah pelaku pasar menahan supaya harga tidak anjlok. "Kalau sampai turun, mengingat market cap yang besar, IHSG bisa turun lebih jauh," ujar dia.

 

Permenhub Segera Keluar, Aplikator Taksi Online akan Dievaluasi

Rekan Achmad Jufriyanto di Malaysia, Siap Jadi Striker Naturalisasi Timnas Setempat

Transaksi Akuisisi Freeport Merembet ke Bursa Saham, Berefek Positif pada 3 Emiten Tambang

The Guinness Book of Records Catat Sebagai Letusan Terhebat dalam Sejarah, Ini Ancaman Krakatau

Hanya sementara
 
Saham dengan kapitalisasi pasar atau market cap yang lebih kecil bukan berarti tidak memiliki fundamental solid.

Cuma memang, tak jarang saham seperti ini bergerak karena ada isu yang spesifik, seperti aksi korporasi atau kondisi sektoral.

Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) misalnya, dipengaruhi oleh kondisi industri kertas yang sedang kondusif.

Namun kondisi tersebut belum tentu berlanjut hingga tahun depan.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved