Tsunami Banten dan Lampung

Rian D'masiv Kirim Doa, Grup Band Seventeen Belum Ditemukan Pasca Tsunami di Tanjung Lesung Benten

Rian menulis, Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum), dan Ifan (vokal)belum ditemukan.

Editor: hendri dede
zoom-inlihat foto Rian D'masiv Kirim Doa, Grup Band Seventeen Belum Ditemukan Pasca Tsunami di Tanjung Lesung Benten
net
28042012_seventeen

Grup Band Seventeen yang Manggung di Tanjung Lesung Banten Belum Ditemukan, Rian D'MASIV Kirim Doa

TRIBUNJAMBI.COM - Pasca Tsunami yang terjadi di Tanjung Lesung Banten hingga kini menjadi duka masyarakat.

Grup band Seventeen belum ditemukan pascatsunami yang terjadi di kawasan Selat Sunda, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.

Band yang terkenal dengan lagu "Jaga Selalu Hatimu" itu sedang tampil di sebuah acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, saat bencana alam itu terjadi.

Kabar ini pertama kali diketahui dari Rian D'MASIV yang mengunggah status di akun Instagram-nya.

Baca: Debut Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United Masuk Catatan Terbaik di Liga Inggris, MU Menang 1-5

Baca: Update Terbaru Korban Tsunami Banten dan Lampung, BNPB Nyatakan 20 Orang Meninggal 165 Luka-luka

Baca: Tsunami Banten dan Lampung Mirip Dengan Kejadian di Palu, BMKG Menduga Ini Penyebabnya

Rian menulis, para personel Seventeen, yakni Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum), dan Ifan (vokal) serta para kru Seventeen belum ditemukan.

"Pray for seventeen band... terkena ombak saat manggung di pantai carita... beberapa crew dan personil blm ditemukan... mohon do’a agar semuanya baik2 saja,” tulis Rian seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).
Hingga kini kabar dari personel grup band Seventeen masih dinantikan.
Kompas.com juga masih mencoba menghubungi pihak Seventeen.

Sebelumnya gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Tsunami di Selat Sunda, BNPB Sebut 20 Orang Meninggal

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, dampak tsunami yang menerjang wilayah pantai di kawasan Selat Sunda terus bertambah.

Baca: Soeharto Diam-diam Ketemu Istri Cantik Bung Karno di Lapangan Golf, Bu Tien Tahu Lalu Marah Besar

Baca: Paskhas TNI AU Todong Senjata ke Interfet Pimpinan Australia, Pasukan Asing Berhenti Sok Aksi

"Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Minggu pagi.

Sutopo Purwo Nugroho memaparkan, jumlah korban tersebut terdapat di tiga wilayah yaitu, di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved