Kisah Kelam Operasi Terbesar Tentara Indonesia di Timor Timur, Saksi Hidup Ingat Kekerasan

Operasi Seroja puluhan tahun banyak korban jiwa berjatuhan, baik dari pihak Indonesia maupun dari pihak Timor Timur.

Editor: Nani Rachmaini
Kopassus memburu Fretilin 

Kisah Kelam Operasi Terbesar Tentara Indonesia di Timor Timur, Saksi Hidup Ingat Kekerasan yang dialaminya

TRIBUNJAMBI.COM - Operasi Seroja dilancarkan pertama kali pada 7 Desember 1975.

Disebut-sebut, operasi tersebut sebagai operasi militer terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.

Operasi yang dimulai pada tahun 1975 itu berakhir pada tahun 2002.

Total sekitar 37 tahun, sehingga banyak korban jiwa berjatuhan, baik dari pihak Indonesia maupun dari pihak Timor Timur.

Diduga ratusan ribu orang menjadi korban.

Baca: VIDEO: Lihat Panggung Seventeen Pascatsunami Hancur Lebur, Rata dengan Tanah

Perang saudara ini sendiri kemudian melibatkan banyak pihak asing ikut bermain.

Timor Timur pun kemudian merdeka pada 2002, dan menjadi negara Timor Leste.

Operasi itu sendiri disebut sebagai upaya Indonesia untuk mengatasi ancaman yang datang dari Timor Timur, di antaranya komunisme.

Hantu komunis di Timor Timur juga menakutkan bagi Indonesia, sehingga upaya semacam invasi ini dilakukan.

Data tak Akurat

Kopassus juga berperan dalam operasi yang dilancarkan di Timor Timur itu.

Sebelum pasukan diterjunkan mereka dibekali dengan data intelijen dan perlindungan udara.

Baca: Kesaksian Saat Gathering PLN, Panggung Seventeen Membelakangi Pantai

Baca: Jenderal Mad Dog yang Jiper saat Lihat Kopassus Minum Darah Kobra, Mundur

Namun, data tersebut meleset atau tidak akurat.

Misalnya, Sungai Komoro dikabarkan penuh buaya dan airnya meruah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved