Sniper Cantik Ini Bunuh 100 ISIS, Kepalanya Dihargai Rp 13 Miliar. Kisah Masa Kecilnya Mengharukan
TRIBUNJAMBI.COM - Teror bom di Lima Lokasi di Surabaya dan Jatim dalam 2 hari berturu-turut menjadi
TRIBUNJAMBI.COM - Teror bom di Lima Lokasi di Surabaya dan Jatim dalam 2 hari berturu-turut menjadi perbincangan hangat publik mulai nasional hingga internasional.
Sejumlah pihak menyebut, teror bom bunuh diri ini punya keterkaitan dengan kelompok islam ekstrimis dan radikal di Syria yakni ISIS.
ISIS dikenal sebagai kelompok yang selalu berasumsi bahwa aksi mereka berlandaskan islam, meski nyatanya banyak selalu berujung kekerasan dan pertumpahan darah.
Ketika ISIS dikenal sebagai kelompok yang ekstrim, sosok wanita satu ini justru berani melawan mereka.
Joanna Palani (20) rela meninggalkan kuliahnya di Denmark dan memilih terbang ke Kobani, Suriah untuk bergabung dengan milisi Kurdi yang menghadapi serbuan ISIS.
Baca: Lima Warga Sumsel Diringkus Polisi, Bawa Minyak Mentah Ilegal di Batanghari
Baca: Dari Penjara Surat Habib Bahar Tersebar: Pertahankan Pondok Pesantren Ini Isi Lengkapnya
Baca: Ketika Anggota Kopassus Gagal Dalam Tugas, Siksaan Jadi Makanan Sehari-hari
Ia adalah Joanna Palani yang disebut sebagai sniper cantik.
Lantas seperti apa sosok Joanna Palani?
Dikutip dari berbagai sumber artikel, berikut beberapa fakta tentang Joanna Palani.
1. Asal
Joanna merupakan keturunan dari Kurdi-Denmark.
Ia rela meninggalkan masa studinya untuk bertempur melawan ISIS.
Joanna meninggalkan bangku kuliahnya dan pergi ke Irak pada 2014.
2. Membantai 100 pejuang ISIS
Di balik wajahnya yang cantik, Joanna memiliki keberanian yang tinggi.
Ia pernah membantai 100 pejuang ISIS.
Baca: Kumpulan Kisah Heroik Kopassus yang Bikin Tercengang, Pengorbanan Hidup Mati untuk Tanah Air
Baca: Kursi Isnedi Kosong, Penangguhan Penahanan Wakil Ketua DPRD MeranginTak Dikabulkan
Dengan senapan SVD Dragunov dan Kalashnikov kesayangannya, ia dilaporkan telah menghabisi sekitar 100 nyawa pejuang ISIS di medan pertempuran kedua negara.
3. Sniper kebanggaan Batalion YPG