Warga MSI Masih Harus 'Bermain' Lumpur dan Debu, Dua Ruas Jalan Pemerintah Tak Tersentuh Pembangunan
Kondisi tidak jauh berbeda juga terjadi diruas jalan lainnya, yang merupakan jalan kabupaten penghubung desa dan kecamatan yang berada di Pal 10.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Warga di Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari, dipenghujung tahun 2018, masih harus berjibaku dengan lumpur hanya untuk melintas dijalan di daerah mereka.
Di daerah tersebut, terdapat dua ruas jalan yang memiliki status berbeda namun dengan kondisi yang sama. Seperti jalan yang berada di Jalan Lintas Provinsi Kecamatan Maro Sebo Ilir, jalan dengan panjang 20 km yang menjadi penghubung antara empat desa tersebut sejak puluhan tahun tidak pernah terlepas dari lumpur dan debu.
Baca: Lowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan Desember 2018, Ini Link dan Syarat
Baca: Tahu Beda Miss Universe, Miss World, Miss Grand Internasional dan Miss International? Yuk Cari Tahu
Kondisi tidak jauh berbeda juga terjadi diruas jalan lainnya, yang merupakan jalan kabupaten penghubung desa dan kecamatan yang berada di Pal 10. Tercatat dari Desa Kehidupan Baru hingga kecamatan lebih kurang 12 km dengan keadaan yang tidak jauh berbedada. Meski sebagian jalan sudah diaspal namun kembali hancur.
Lukman (37) warga setempat mengatakan, jalan lintas provinsi yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Maro Sebo Ilir, kondisinya rusak parah dan keadaan itu telah berlangsung sejak puluhan tahun.
Warga menilai pemerintah hanya mengumbar janji untuk berbaikan jalan nyatanya hingga saat ini hal tersebut hanyalah isaoan jempol saja.
"Apolagi sekarang bang, musim hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir, membuat kondisi jalan semakin parah. Kasihan itu warga yang mau kluar dan anak sekolah," ujarnya menjelaskan.
Baca: Ini Dua Konsep yang Diterapkan Disdik, untuk Evaluasi Program Keahlian SMK
Baca: Digosipkan Batal Nikahi Dita Soedarjo, Untaian Maaf Denny Sumargo Aku Bukan Lelaki Sempurna . . .
Dikatakannya pula, kondisi jalan yang licin, dan berlubang sangat sulit untuk dapat dilintasi kendaraan roda empat, bahkan kendaraan roda dua pun kerap terkendala melintasi jalan tersebut.
"Saat melintas di jalan tersebut jika banyak waktu terbuang yang dihabiskan pengendara hanya untuk melintas karena kondisi jalan yang cukup sulit, bagai mana mereka yang sehari hari diburu waktu seperti anak sekolah," bebernya
Hal yang sama juga disampaikan Andi, menurutnya pengendara harus benar-benar menguasai Medan atau harus terjatuh jika tak berhati-hati.
Baca: Jurusan di SMK akan Dievaluasi, Disdik Petakan Program Keahlian yang Ada
Baca: Hasil Lengkap Liga Champions dan Klasemen Akhir Grup, Hingga Tim yang Lolos Babak 16 Besar
Berkali kali sudah jalan akses warga tramigrasi diusulkan perbaikan namun tak ada tanggapan pemerintah baik kabupaten maupun provinsi.
"Kami bingung harus gimana lagi dengan kondisi jalan yang kian parah ini ," kata Andi. (*)