16 Prajurit Kopassus Dikirim ke Lembah X, Mengejutkan saat Ketemu yang Disebut-sebu 'Suku Kanibal'
Misi di Lembah X.Kopassus yang saat itu masih bernama RPKAD dikirim ke pedalaman Papua untuk mengecek kebenaran.
Misi di Lembah X.Kopassus yang saat itu masih bernama RPKAD dikirim ke pedalaman Papua untuk mengecek kebenaran.
TRIBUNJAMBI.COM - Temuan potongan kaki Michael Rockefeller menggegerkan dunia. Isu yang terhembus sampai luar negeri saat itu, ada suku kanibal di wilayah timur Indonesia.
Putra raja minyak Amerika Serikat yang super kaya itu hilang saatekspedisi ke pedalaman Papua Nugini. Hilangnya keluarga Rockefeller menjadi misteri.
Sekira dua bulan kemudian, setelah upaya pencarian, jasad Michael Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.
Setelah penelitian, berdasar jenis sepatu itulah, sepotong kaki itu kemudian dikenali sebagai jasad dari mendiang Rockfeller.
John D Rockefeller seorang pebisnis Amerika Serikat. Ia memiliki perusahaan minyak Standard Oil. Diamerupakan miliarder pertama dalam sejarah dunia dan dianggap sebagai orang terkaya dalam sejarah Amerika, dan mungkin orang terkaya dalam sejarah dunia.

Dia mendirikan petusahaan Standard Oil (SO) yang bergerak di bidang pertambangan minyak bumi dan penjualan hasil olahannya bersama William A. Rockefeller, kakaknya serta dengan beberapa mitra.
Baca: Jalani Misi Super Berbahaya Masuk ke Tubuh GAM, Anggota Kopassus ini Menyamar Jadi Pedagang Durian
Baca: Aksi Kopassus yang Manly Banget Viral, Pejabat AS Baru Teriak-teriak saat di Pesawat
Baca: Benny Siapkan 17 Peti Mati, Kopassus Lakukan Misi Pembebasan Sandera di Thailand
Baca: Kisah Mertua Jenderal Andika Perkasa Duel Lawan Ah San, Misi Kopassus di Kalimantan
Dia menjadi orang Amerika pertama yang tercatat memiliki kekayaan lebih dari 1 juta dolar Amerika. Menjadi catatan, dalam inflasi saat ini, kekayaan Rockefeller tercatat mencapai 336 juta dolar Amerika. Jumah itu membuatnya sebagai orang terkaya dalam sepanjang sejarah Amerika, bisa jadi dalam sejarah dunia.
Pasukan khusus ke Papua
Beberapa waktu setelah temuan kaki Michael Rockefeller, RPKAD mengirimkan misi ke pedalaman Papua.
Saat itu, hutan di wilayah itu masih sangat liar dan berisiko untuk didatangi, termasuk oleh RPKAD (Kopassus; sekarang).
Kabar kematian Rockfeller, yang keluarga miliarder, dengan cara yang sangat tragis itu menjadi perhatian dunia internasional. Termasuk rumor bahwa Rockfeller telah dimakan suku terasing yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.

Rumor keberadaan suku pemakan manusia tidak hanya beredar di Papua Nugini, tapi juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua), yang pada 1960-an masih merupakan hutan lebat yang belum terjamah.
Pada 5 Mei 1969, meski rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Papua masih santer, 7 anggota pasukan baret merah (RPKAD/Kopassus), 5 anggota Kodam XVII Cenderawasih Papua dan 3 warga asing yang juga kru televisi NBC, AS serta 1 wartawan TVRI, Hendro Subroto, melaksanakan ekspedisi ke Lembah X. Lokasinya di lereng utara Gunung Jayawijaya.
Tim ekspedisi yang berjumlah total 16 orang itu dipimpin personel RPKAD Kapten Feisal Tanjung, sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.