Senjata Api Milik KKB untuk Membantai Pekerja, Ternyata Dipasok dari Dua Negara Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa tragedi pembantaian terhadap pekerja proyek jembatan PT Istaka Karya hingga
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa tragedi pembantaian terhadap pekerja proyek jembatan PT Istaka Karya hingga kini masih menjadi sorotan.
Dalang dari peristiwa berdarah di Nduga, Papua ini adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa KKB di Nduga Papua diduga menggunakan senjata yang didapatkan dari merampas anggota TNI dan Polri.
Diduga sebanyak lebih dari 50 anggota KKB menggunakan kurang lebih 25 pucuk senjata.
"Senjata pabrik dari hasil rampasan penyerangan anggota TNI-Polri di wilayah Papua," kata Dedi seperti yang dilansir GridHot dari Kompas.com.
Baca: Rusak Kunci Motor Hingga Dol, Ini Ganjaran yang Diterima Apriady
Baca: Densus 88 Polri Berhasil Menangkap 2 Terduga Teroris yang Rencanakan Bom Natal 2018 dan Tahun Baru
Kini usaha TNI dan Polri akhirnya menemui titik terang.
Tim gabungan antara TNI dan Polri kini sudah berhasil mengidentifikasi senjata yang digunakan oleh KKB.
Sebanyak 25 senjata yang dimiliki oleh KKB, 17 diantaranya merupakan senjata laras panjang dan 8 lainnya adalah senjata laras pendek.
Senjata-senjata ini diperoleh KKB dengan cara merampas anggota TNI-Polri.
Selain itu, senjata ini juga diduga diperoleh dari jalur penyelundupan secara gelap.
Baca: Tak Terima Rekannya Ditahan, Ratusan Pendekar Geruduk Kantor Perusahaan Sawit di Tebo
Dedi juga mengatakan bahwa beberapa senjata miliki KKB diperoleh dengan membeli di wilayah Papua Nugini dan di wilayah Filipina.
Dedi menjelaskan senjata api yang dibeli KKB dari Filipina diselundupkan melewati jalur laut.
Sementara itu senjata yang dibeli dari Papua Nugini diperoleh dari jalur darat.
Baca: Ribuan Terjual Setiap Bulan, Ini Merek Smartphone Paling Dicari di Bungo
Dedi juga menjelaskan bahwa senjata yang dibeli dari Filipina ini berjenis rakitan.
Kendati demikian, bentuk fisik senjata ini menyerupai senjata api buatan pabrik. "Sebagian besar rakitan karena di Filipina kebanyakan senjata handmade," kata Dedi.