Dewan Sebut Pembangunan 1000 Anak Tangga di Gunung Tujuh Amburadul
Dewan menilai pembangunan sarana prasarana objek wisata Gunung Tujuh asal jadi, dan minta Bupati Kerinci tegur kontraktor.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kerinci, memina Pemerintah Kabupaten Kerinci (Pemkab) Kerinci serius dalam melakukan pembangunan.
Kali ini yang jadi sorotan mereka adalah pembanguna sarana dan prasarana objek wisata.
Seperti pembangunan sarana prasarana objek wisata Gunung Tujuh. Mereka menilai asal jadi dan tanpa perencanaan yang matang. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kerinci, Boy Edwar.
“Jika pembangunan tanpa perencanaan dan pengawasan yang baik, seperti inilah jadinya, amburadul. Jadi untuk ke depannya, kita minta perencanaan yang matang dan begitu pula dengan pengawasannya,” tegasnya.
Diungkapkannya, jika pembangunan sarana dan prasarana asal jadi dan tidak tepat guna. Tentu hal ini membuat objek wisata di Kerinci tidak menarik lagi oleh wisatawan.
“Kita minta kepada Bupati untuk menegur kontraktor tersebut, nanti kita juga akan turun cek sejumlah pembangunan di objek wisata dan memanggil Dinas Pariwisata Kerinci, untuk dimintai pertanggungjawaban,” ungkapnya.
Dia juga minta kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci terutama Dinas Pariwisata untuk serius mengelola dan mengembangkan potensi pariwisata yang dimiliki Pemerintah. Sebab Kerinci merupakan branding pariwisata Provinsi Jambi.
“Jika pemerintah tidak serius mengelola dan membangun objek wisata ini, branding pariwisata ini bisa dicabut oleh pemerintah pusat, inikan sangat kita sayangkan,” ujarnya.
Baca: VIDEO: Begini Penjelasan BNPB Soal Fenomena Awan Melingkar di Puncak Gunung Semeru
Baca: Terima Laporan Hasil Pemeriksaan BPK, Sekda Muarojambi Rahasiakan Pesan BPK
Baca: 500 Peserta Ikut Tes SKB, Pemkab Muarojambi Masih Kekurangan PNS
Baca: Dapat Penghargaan Daerah Peduli HAM, Robby: Ini Sebagai Garansi Kalau Tanjabtim Ramah
Sementara itu, Jose salah seorang pengiat pariwisata Kerinci dan Kota Sungaipenuh mengatakan, bahwa dari awal pihaknya telah menolak pembangunan seribu anak tangga menuju gunung tujuh. Tapi untuk akses PDAM menuju jalur pendakian mereka setuju.
“Kalau melihat sekarang proyek yang dilaksanakan asal jadi saja yah begitulah adanya kita. Semua serba tanggung khusus untuk pengelolaan objek wisata dari dulu,” katanya.
Disebutnya lagi, dengan adanya pembuatan sarana dan prasarana yang asal jadi tersebut otomatis akan merusak pemandangan yang selama ini asri dan alami.
“Sekarang seperti dibuat-buat dan tidak jadi, apa lagi sekarang musim penghujan dengan kondisi kontruksi seperti itu saya rasa tidak akan sanggup menahan air,dan sebentar lagi ambruk,” sebutnya.
Untuk Dinas Pariwisata, lanjut Jose, apabila ada prgram pengembangan objek wisata jangan tanggung-tanggung. Harus tepat sasaran dan jangan asal jadi seperti ini.
“Kita malu loh, untuk Provinsi Jambi dan Nasional kita saja menjadi branding atau destinasi wisata. Dan wisata kita terutama objek pendukung dari wisata seperti infrastruktur dan sarana dan prasarana di objek tersebut bukan minim lagi tapi terbengkalai. Jadi cobalah tunjukan bahwa kita benar benar pantas menyandang predikat branding wisata untuk provinsi Jambi,” pungkasnya.
Baca: Tak Pandai Berenang, Bocah Kelas V SD Tenggelam di Sungai Tebo
Baca: Pemilu 2019, Jumlah DPT Batanghari Berkurang 131 Orang, Ini Sebab dan Rinciannya
Baca: Masalah Kelangkaan Gas LPG Tak Kunjung Selesai, Pemkab Merangin Kumpulkan Agen