Banjir di Kabupaten Bungo Masih Menjadi Ancaman, BMKG Jambi Ingatkan Cuaca Ekstrem Membayangi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO- Cuaca ekstrem masih membayangi Kabupaten Bungo dan sekitarnya. Badan
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: ridwan
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO- Cuaca ekstrem masih membayangi Kabupaten Bungo dan sekitarnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi pun sudah mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada. Belum lama ini akibat cuaca ekstrem menyebabkan banyak kediaman warga terpapar banjir.
Namun tidak saja banjir, bencana lainnya masih mengancam masyarakat di Kabupaten Bungo. Terakhir kejadian pohon tumbang, rumah roboh tertiup angin kencang di Dusun Sarana Jaya dan dua jembatan lumpuh. Paling parah pada awal November lalu, setidaknya 7 Desa terendam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bungo, Indones mengatakan korban pada awal November lalu ada sekitar 914 kepala keluarga (KK). Jumlah tersebut adalah total dari Desa Pulau Jelmu, Desa Ujung Tanjung, Desa Rantau Ikil, Desa Sirih Sekapur dan Desa Rantau Panjang.
Ditambah lagi, Desa Tepian Danto, Desa Aur Gading dan Desa Pulau Batu. Kecamatan Jujuhan Ilir, Desa Tepian Danto, sebanyak 88 KK, dan 88 rumah terendam. Desa Aur Gading ada 60 KK, 60 rumah terendam, Desa Pulau Batu 28 KK, dan 28 rumah terendam.
Selain rumah-rumah terendam, kata Indones ada pula jembatan yang lumpuh. Satu di antaranya jembatan gantung di Dusun Teluk Pandak Kecamatan Tanah Sepenggal.
Jembatan gantung di sini, lanjutnya merupakan penghubung antara Dusun (desa) Teluk Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal sama Dusun Embacang Gedang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas. Jembatan ini diketahui putus sejak Selasa 20 November lalu.
Selaku Rio (kades), Erpuadan berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi atas bencana ini. Menurutnya jembatan gantung penghubung antara Dusun Teluk Pandak dan Dusun Embacang Gedang ini sudah tidak layak dilewati, kondisinya sangat memprihatinkan.
"Sebenarnya sudah tidak layak jembatan gantung, karna pengguna jambatan sudah ribuan masyarakat. Pengguna jembatan ini merupakan warga dua Kecamatan," harapnya
Selai itu ada pula Jembatan Balai Panjang yang lumpuh karena terendam. Lantaran box culvert yang membuat air sungai naik, juga dikarenakan hujan yang cukup lama. Jebatan ini menghubungkan antara Dusun Tanah Periuk dan Dusun Lubuk Landai.
Terakhir pada Rabu 28 November, Desa Sungai Penual terpapar banjir dan merendam banyak rumah warga. Sayangnya kejadian ini lepas dari pantauan BPBD Bungo. (bai)
