Manfaatkan Lahan Kosong, Sobirin Raup Puluhan Juta Rupiah dari Tanaman Melon

Siapa sangka dari memanfaatkan hanya sekitar 1 hektare lahan kosong, Sobirin mampu menghasilkan puluhan juta rupiah

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/samsul bahri
Sobirin menanam buah melon di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Siapa sangka dari memanfaatkan hanya sekitar 1 hektare lahan kosong, Sobirin mampu menghasilkan puluhan juta rupiah.

Itu lah keuntungan yang didapat oleh Sobirin dalam menanam buah melon di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.

Sobirin menanam buah melon di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.
Sobirin menanam buah melon di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. (tribunjambi/samsul bahri)

Sobirin menjelaskan bahwa persaingan pertanian di penanaman buah melon di jambi masih sedikit sehingga bertani melon sangat menjanjikan. Dari satu hektare lahan, Sobirin bisa panen hingga 10 ton selama satu kali masa panen.

Baca: Longsor di Jalan Sungai Penuh-Tapan, Pengendara Nekat Terobos Lumpur Setinggi 1 Meter

"Untuk buah melon itu satu kali tanam bisa panen tiga kali. Untuk satu kali panen itu kita bisa capai panen 10 ton," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa untuk masa penanaman hingga waktunya panen cukup singkat. Mulai dari penanaman hingga buah melon siap dipanen dikatakan oleh Sobirin hanya butuh waktu 65 hari hingga 70 hari. Ia menambahkan bahwa modal awal yang di keluarkan sekitar Rp 25 juta rupiah.

Baca: Masih Ingat Kakek 75 Tahun Menikahi Gadis Cantik 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang

"Mulai dari pembelian bibit, sampai semua-semua alat, itu modal awal Rp 25 juta rupiah. Itu untuk bibit sekitar 5.000 bibit. 1 batang itu bisa tumbuh 3 sampai 4 buah," terangnya

Sobirin memberikan ilmu bahwa untuk tanaman biasanya tidak diperbolehkan untuk menanam dengan satu jenis. Misalnya dikatakan oleh Sobirin bahwa Ia hanya menamam buah melon dua kali dalam satu tahun. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai dari hama tanaman.

"Iya kita tanam itu waktu menjelang puasa sama dekat akhir tahun saat ini. Tujuannya untuk memutus mata rantai yang ada, jadi kalo kita habis tanam melon terus tanam lain misalnya kacang panjang, jadi hama melon itu mati, kalo kita tetap tanam melon ya hama nya tetap ada," ungkapnya.

Baca: Mulai Menghafal Alquran dari Tahun 2000, Ustaz Qadar Ramdani Kenalkan Penerapan One Day One Colour

Ia menjelaskan bahwa untuk tanaman buah melon masih cukup menjanjikan. Pasalnya saat ini daya tanam buah melon khususnya di Kota Jambi dan Muarojambi masih terbilang sedikit. Sedangkan untuk pemasaran buah melon yang ditanamnya sudah merambah ke supermarket dan hotel.

"1 kg melon itu di hargakan Rp 6.000 kalo orang jualkan. Kita ada dua varientas yaitu melon kuning dan putih. Kita juga sudah di pasarkan ke supermaket dan hotel. Tentu kualitasnya harus kita jaga, kita juga sudah kirim ke luar-luar daerah seperti medan dan palembang," katanya

Baca: Pasangan Pengantin Wajib Malam Pertama di Atas Kain Putih, Lalu Para Sesepuh Menunggu di Pintu Kamar

Ternyata menaman buah melon juga memiliki hambatan atau kendala, meskipun memang kendala tersebut bisa diatasi. Sobirin mengatakan bahwa hama yang menyerang daun menjadi faktor penentu dalam pertumbuhan buah melon.

"Kalo daun terserang hama maka kualitas buah akan terganggu. Di buah melon kan ada seperti jaring-jaring di kulitnya, nah jaring-jaring itu yang tidak muncul jadi kualitas buah melon tidak bagus, cepat busuk. Makanya kita pakai ada obat untuk membunuh hama itu," jelasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved