Seks Bertukar Pasangan Lebih Beresiko Terkena Penyakit Kelamin Daripada Pakai Jasa PSK
Melakukan seks dengan bertiukar pasangan tentu berisiko terkena penyakit kelamin seperti halnya seks bebas.
TRIBUNJAMBI.COM - Pesta seks tukar pasangan (swinger) berhasil dibongkar Polda Jawa Timur.
Enam orang diamankan dalam penggerebekan di sebuah hotel di jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/10) itu.
Baca: Fakta Terbaru Kasus Gratifikasi Bupati Malang, KPK Sita Rp 305 Juta Lalu Geledah Rumah Kadis PU
Keenamnya adalah Eko, DA, AG, RD, ARP, dan DYA.
Salah satu yang diamankan adalah perempuan yang diketahui sedang hamil 8 bulan.
Melakukan seks dengan bertiukar pasangan tentu berisiko terkena penyakit kelamin seperti halnya seks bebas.
Bahkan, para ilmuwan mengatakan bahwa seks dengan bertukar pasangan risiko penularan penyakit kelamin lebih tinggi daripada seorang PSK.
Para ilmuwan mempelajari tentang swinger atau pasangan yang secara teratur bertukar pasangan seksual dan menikmati seks berkelompok pada sebuah pertemuan yang diadakan.
Para ilmuwan mengatakan pasangan swinger memiliki tingkat infeksi menular seksual (IMS) yang lebih tinggi dari seorang PSK.
Baca: Info Terbaru CPNS 2018, 5 Lembaga Ini Wajibkan Pelamar Kirimkan Berkas Untuk Pendaftaran
Peneliti Belanda yang menerbitkan karya mereka di British Medical Journal menunjukkan, pasangan swinger yang lebih tua (berusia di atas 45 tahun) sangat rentan.
Dengan perkiraan bahwa populasi swinger bisa jutaan di seluruh dunia, para ilmuwan mengatakan bisa menjadi jembatan infeksi menular seksual (STI) bagi pelakunya.
"Meskipun perkiraan yang tepat tidak tersedia, populasi swinger mungkin besar," tulis Anne-Marie Niekamp, yang bekerja pada penelitian bersama rekan-rekan dari Universitas Maastricht.
Studi Belanda juga menganalisis jumlah pasien yang mencari pengobatan pada 2007 dan 2008 di tiga klinik kesehatan seksual di Limburg Selatan, Belanda.
Klinik mencatat apakah seorang pasien adalah seorang swinger sejak awal 2007.
Hal itu dilakukan dalam upaya untuk melacak tingkat infeksi di antara kelompok ini.
Selama masa studi, hanya ada kurang dari 9.000 konsultasi di tiga klinik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/berhubungan-seks_20180420_102130.jpg)